SUBANG-Pengurus Ikatan Cendikiawan Muslim se Indonesia (ICMI) Orda Kabupaten Subang masa Bhakti 2020-2025 resmi dilantik oleh Ketua ICMI Jawa Barat Prof. Dr. H.M Najib. M.Ag, Sabtu (12/12) di Aula Pemda Subang.
Pelantikan ini disaksikan oleh Wakil Bupati Subang Agus Masykur, Ketua MUI Kabupaten Subang KH. Moh. Musa, Sekretaris ICMI Jawa Barat Dr.H.Ujang Saepulah, M.Si dan berbagai tamu undangan lainnya.
Dewan Pakar ICMI Kabupaten Subang masa bhakti 2020-2025 dipimpin oleh Dr. Ujang Komarudin dan Badan Pengurus Harian ICMI Kabupaten Subang masa bhakti 2020-2025 dipimpin oleh H. Wawan Hermawan, SE.
Baca Juga:Hari Kedua Operasi Gabungan, Satpol PP Jabar Edukasi Warga Pasar Cikopo dan KBI PurwakartaPLN Gercep Atasi Gardu Listrik Terdampak Puting Beliung di Jabar
Ketua ICMI Kabupaten Subang, H. Wawan Hermawan, SE mengatakan, saat ini Kabupaten Subang menuju masa transisi, perubahan akan dihadapi dan tantangan akan lebih komplek.
“Pemda harus banyak melibatkan seluruh unsur / sumber daya yang ada. Terdapat blind spot hal yang belum tersentuh, untuk itu ICMI siap memberikan masukan bukan sekedar teori atau literasi namun aksi, kontribusi dan kiprah nyata,” ungkap H Wawan dalam sambutannya.
Dengan berkolaborasi, kata dia, harapan terjadinya percepatan pertumbuhan, dan residu pembangunan dapat ditekan dampak negatifnya. “Tatanan nilai keagaamaan dan sosial harus tetap bertahan tidak bergeser,” katanya.
Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi berharap agar keberadaan ICMI dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan Kabupaten Subang.
“Ide segar atau dialog ICMI kami tunggu dengan mengacu pada RPJMD yang telah disusun agar memiliki frekuensi yang sama dari sisi data. Semoga ICMI di bawah kepemimpinan H. Wawan semakin eksis, jaya dan berkah,” ungkap Wabup.
Ketua ICMI Orwil Jabar, Prof. Dr. H.M Najib. M.Ag mengatakan, ada empat komitmen yang harus diperhatikan. Pertama, komitmen pada kelembagaan/organisasi untuk melaksanakan tugas. Kedua adalah komitmen kecendekiawan, merupakan orang yang memiliki pengetahuan dan peduli terhadap lingkungan.
Ketiga, komitmen keislaman sebagai referensi yaitu Ajaran Agama yang benar sesuai Al Qur’an Assunah dan pemahaman Ulama Salafus Shaleh. Komitmen keempat, komitmen Ke-Indonesiaan , dengan mengisi kemerdekaan sesuai cita-citanya.(ysp)