Oleh: Aghisna Binurillah, Djihan Amir, Intan Millitia, Sanchia Azaria, Rafifah Irbah
Universitas Pendidikan Indonesia
Tumbuhan merupakan bagian yang penting bagi kehidupan. Bukan hanya sebagai penghasil oksigen dan sumber makanan saja, ternyata banyak barang yang kita gunakan berasal dari tumbuhan, seperti furniture, perkakas dari kayu, pakaian, kertas dan masih banyak lagi. Karena peranannya yang banyak, penting untuk kita melestarikan dan membudidayakan tumbuhan agar tumbuhan dapat terus memberi kita manfaat. Namun tahukah kamu bahwa tidak semua tumbuhan dapat dengan mudah ditanam melalui biji? Yup, karena tempat hidup maupun keadaan tumbuhan yang berbeda-beda, tidak semua tumbuhan dapat diperbanyak melalui proses seksual maupun vegetatif, padahal banyak dari tumbuhan yang sulit ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi, seperti contohnya Handroanthus ochraceus yang berasal dari Amerika Selatan dan biasa diambil untuk kayu dan zat pewarna. Solusi dari sulitnya pembudidayaan ini dapat menggunakan teknik kultur jaringan. Namun teknik kultur jaringan pun tidak menjamin keberhasilan 100%. Kondisi lingkungan yang cocok dan mendukung adalah kunci utama dari teknik ini, maka para peneliti mencari cara untuk meningkatkan keberhasilannya, salah satunya dengan menggunakan Azospirillum brasilense sebagai biofertilizer.
Kultur jaringan merupakan suatu teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengambil jaringan atau lainnya, kemudian ditumbuhkan dalam medium khusus sehingga jaringan tersebut dapat tumbuh menjadi individu baru. Teknik ini dilakukan di laboratorium karena memerlukan kesterilan yang tinggi. Teknik ini didasarkan pada penemuan Schleiden dan Schwann yang menyatakan bahwa sel merupakan unit struktural dan fungsional dari organisme yang dapat berkembang secara otonomi atau memiliki sifat totipotensi sehingga sel atau jaringan dapat tumbuh menjadi individu baru. Sedangkan biofertilizer adalah pupuk yang menggunakan himpunan mikroorganisme hidup didalamnya. Mikroorganisme ini berfungsi untuk mengubah unsur hara dalam proses metabolismenya dan produk yang dihasilkan dapat digunakan oleh tumbuhan sehingga pertumbuhan tumbuhan menjadi optimal.
Baca Juga:Fasilitasi Disabilitas untuk Bekerja di Perusahaan, Pemkab Subang Diganjar Penghargaan dari Presiden RITokoh Pemuda Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Pembacokan Pelajar di Jalan Raya Compreng
Handroanthus ochraceus adalah pohon hias dengan warna kuning keemasan yang menarik, biasanya digunakan juga sebagai furniture, tiang, konstruksi, dan cocok untuk memperbaiki dan memulihkan hutan yang rusak. Bakteri Azospirillum brasilense memiliki kemampuan untuk menghasilkan hormon tumbuhan (fitohormon) untuk meningkatkan penyerapan beberapa zat gizi makro dan mikro yang dapat mempengaruhi fisiologi seluruh tanaman. Oleh karena itu, bakteri ini sangat cocok untuk dijadikan pupuk dalam media kultur jaringan.