Peserta didik didorong untuk dapat memahami materi dengan lebih baik dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, baik itu ketika pembelajaran berlangsung online maupun ketika tatap muka di kelas. Dalam blended learning, peserta didik juga dididik untuk mampu belajar mandiri dan tidak bergantung pada guru. Guru hanya berperan sebagai fasilitator, peserta didik dibimbing untuk memanfaatkan sumber belajar online yang banyak terdapat di internet. Adanya kegiatan tatap muka disamping pembelajaran online akan menciptakan terjalinnya komunikasi dua arah yang sempurna, sehingga penerimaan materi dalam bentuk digital akan menjadi lebih efektif.
Dengan penerapan blended learning, pembelajaran di era new normal akan lebih efektif dan tentunya akan mengurangi kejenuhan peserta didik yang telah lebih dari enam bulan berjibaku dengan PJJ. Kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan peserta didik dalam pengalaman interaktif. Sedangkan kelas online memberikan pembelajaran bagi peserta didik dengan konten multimedia yang kaya akan pengetahuan yang dapat diakses setiap saat, dan di mana saja selama memiliki akses internet. Peserta didik baik itu yang melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah ataupun yang belajar dari rumah akan tetap sama-sama memperoleh pengalaman belajar yang sama. (*)