CIMAHI-Pemkot Cimahi meminjam gedung sarana Pusat Pendidikan Militer (Pusdikter) sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. Hal ini untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pasien yang tidak diikuti ketersediaan sarana dan prasarana rumah sakit rujukan Covid-19 di Cimahi.
Saat ini, Pemkot telah melakukan koordinasi dan berkirim surat kepada Kodiklat TNI AD untuk meminjam sarana dan fasilitas yang ada. “Kami masih menunggu balasan surat, karena harus seizin pimpinan Dankodiklat. Tetapi untuk fasilitas di Kodam dan Brigif harus seizin Pangdam,” kata Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, Selasa (15/12).
Rencananya, satu tempat milik TNI AD yakni asrama di Lapang Tembak Gunung Bohong bakal digunakan sebagai tempat isolasi darurat khusus Covid-19. Namun, hal itu tergantung atas seizin Dankodiklat. “Rencana asrama di Gunung Bohong memang akan digunakan, tapi untuk isolasi pasien yang mengalami gejala ringan saja,” ujarnya.
Baca Juga:Kementerian ATR BPN Tertibkan Galian CApresiasi Turnamen Mobile Legends Maniis
Selain penyiapan tempat pasien positif, pihaknya juga tengah mengupayakan tempat karantina bagi tenaga kesehatan (nakes) yang menangani langsung Covid-19. “Kemarin koordinasi juga untuk nakes di Cimahi, karena akan kita tempatkan di satu titik lagi agar mobilitasnya lebih gampang kalau mereka dibutuhkan. Mudah-mudahan segera ada titik terang,” terangnya.
Seperti diketahui, rumah sakit yang disiapkan untuk merawat pasien Covid-19 di Cimahi sudah terisi penuh. Beberapa rumah sakit tersebut di antanya RSUD Cibabat, RS Dustira, RS Mitra Kasih, RS Kasih Bunda, Rumah Sakit Mall dan RS Avisena, ditambah fasilitas milik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jabar di Jalan Kolonel Masturi.
Berdasarkan data di Pusat Informasi COVID-19 Cimahi, angka kasus Covid-19 telah mencapai 1.607 kasus. Rinciannya 572 orang positif aktif, 986 orang dinyatakan sembuh, dan 49 orang meninggal dunia.(eko/sep)