Kenyataan pahit yang harus diterima pengungsi rohingya ini, semakin memperjelas  wajah asli nasionalisme, yaitu sebuah paham yang menurut Hans Kohn dalam Nasionalism: Its Meaning and History adalah sikap pandang individu bahwa kesetiaan tertinggi harus diserahkan pada negara bangsa.
Pemahaman inilah berupa batu sandungan yang mengikis dan menghilangkan ukhuwah Islamiyah sesama kaum muslimin. Sudah sejak lama orang –orang kafir menanam benih pemikiran nasionalisme dikalangan muslim, sehingga seolah menutup mata atas terjadinya tragedi Rohingya. Dengan berbagai dalih yang menjunjung bahwa mereka lebih mementingkan urusan dalam negerinya dibandingkan dengan nasib saudara muslimnya.
Solusi Rohingya Butuh Khilafah
Konsep nation state berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Islam. Nation state ikatan pemersatunya adalah kebangsaan -yang tak jelas definisinya. Sedangkan dalam Islam, ikatan pemersatunya adalah akidah Islam. Ikatan ini sangat kuat dalam mempersatukan kaum muslim tanpa melihat asalnya dari negeri mana. Selama mereka membutuhkan pertolongan, jiwa teracam apalagi meregang nyawa. Bahkan khilafah akan mengerahkan seluruh perangkat negara, termasuk memobilisasi militer untuk membela kaum muslim yang tertindas. Mengancam dengan aksi militer , siapa saja yang menindas bahkan membunuh mereka.
Dalam kekhilafahan , warga yang menaati aturannya dan berada di wilayah manapun, bahkan dari etnis dan agama apapun, berhak mendapatkan penuh hak dan jaminannya. Termasuk keamanan.
Baca Juga:Ambisi Politik, Demi Apa?Tahun Depan, Pembelian Pupuk Dibatasi 225 Kg per Hektare
Islam memerintahkan para penguasa negeri muslim termasuk Indonesia, Malaysia, Bangladesh untuk segera memberi pertolongan pada pengungsi Rohingya ini. Hanya karena dianggap bukan warga negaranya, sehingga masalah ini berkepanjangan.
Oleh karena itu, satu-satunya solusi atas permasalahan kaum muslim diberbagai negeri , baik Rohingya di Myanmar dan juga nasib muslim lainnya, seperti kaum muslim Gaza di Palestina, kaum muslim Uighur di Cina, kaum muslim Pattani di Thailand, kaum muslim Moro di Filipina Selatan, adalah tegaknya institusi pemersatu Daulah Khilafah Islamiyah. Mengapa? Karena hal ini yang akan menjadi pelindung umat dari ketertindasan dan menjadi satu institusi yang akan mewujudkan persatuan kaum muslimin dan kembali peradaban Islam yang mulia.