SUBANG-Selama dua tahun Kabupaten Subang dibawah kepemimpinan Jimat-Akur dinilai belum optimal. Hal itu diungkapkan Bupati Subang Ruhimat pada acara refleksi dua tahun pemerintah JimatAkur di Aula Rumah Dinas Bupati, Rabu (23/12).
Didampingi Wabup Agus Masykur, Ruhimat menyampaikan permohonan maaf dalam kepemimpinan nya selama 2 tahun belum bisa optimal membawa Subang lebih baik. “Saya dan Kang Akur, ke depan akan terus berupaya optimal membangun Subang lebih baik,” jelasnya.
Meski demikian, ia merasa beruntung memiliki tim dari pemerintahan daerah Subang yang sigap, tanggap, dan cepat merespon setiap apa yang menjadi ide-ide nya. Seperti dalam membangun beberapa jalan di beberapa wilayah termasuk selatan, utara, dan tengah.
Baca Juga:Nataru, Polres Cimahi Bubarkan KerumunanLibur Nataru, Wagub Cek Kesiapan Petugas
“Ini hasil dari kerja tim yang luar biasa, kerjasama, kekompakan yang tetap harus dijaga sampai Subang benarbenar menjelma menjadi Jawara,” tambahnya.
Saat ditanya soal optimalisasi pembangunan di Subang bagian kota, dan masih banyaknya jalan milik Kabupaten yang rusak berat, Ruhimat menjawab bahwa hal tersebut memang benar adanya. “Ya saya akui, hanya saja perlu diketahui bahwa itu belum tersentuh semenjak kita harus merefocusing anggaran,” tambahnya.
Dia menegaskan bahkan sampai saat ini prioritas utamanya adalah keselamatan dan kesehatan masyarakat di tengah pandemi Covid 19. Sementara itu, Wakil Bupati Agus Masykur mengakui pencapaian program belum sepenuhnya masksimal. Salah satunya faktor dari bencana Pandemi Covid-19. “Dua tahun ini masih setengah perjalanan kepemimpnan kami, kita melihat pencapaian yang belum maksimal. Pertama karena covid-19,” kata Wabup.
Namun demikian, jelas Agus, patut disyukuri di tengah pandemi Covid-19, Subang masih menoreh prestasi dan bisa melakukan pembangunan daerah. Beberapa diantaranya adalah pembukaan sejumlah titik jalan. “Tapi di tengah kekurangan itu kami bisa berbuat, masih mendapat raihan prestasi, masih dapat membangun,” imbuhnya.
Di tahun kedua perjalanan kepemimpinan Jimat Akur, dimaknai Agus sebagai sarana untuk mengevaluasi prorgam-program Pemkab. “Dengan dua tahun kepemimpinan menjadi sebuah sarana untuk kita mengevaluasi. Selama perjalanan apa yang sudah diperbuat, sudah kah kita sesuai dengan RPJM,” jelasnya.
Di tahun ketiga mendatang, Wabup menjelaskan, pihaknya akan melanjutkan program yang sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD serta memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).