JAKARTA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (atau Gus Yaqut) menekankan tiga poin penting untuk jajarannya dalam mengelola Kementerian Agama.
Gus Yaqut menjelaskan ketiga hal tersebut harus ditekankan lantaran ada harapan yang disampaikan Presiden Jokowi kepadanya saat dirinya diberikan mandat sebagai Menteri Agama (Menag).
“Dengan kata singkat, (Presiden) bilang bahwa kita harus menjadi Kemenag Baru,” terang Menag dilansir dari situs resmi Kemenag, di Jakarta, Senin (28/12).
Baca Juga:Sea Food Pertama di Kaki Gunung Tangkuban ParahuPaska Longsor, Wisata Curug Cimahi Tetap Buka
Masih dari penuturan Menag, semangat Kemenag Baru tersebut bisa diterjemahkan dengan beberapa kata kunci.
Pertama, manajemen pelayanan dan tata kelola birokrasi. Misalnya, pelayanan penyelenggaraan haji dan umrah, pendidikan agama dan keagamaan, serta pusat pelayanan keagamaan.
Kedua, penugatan moderasi beragama. Ini menjadi penekanann yaitu terhadap penguatan literasi keagamaan, budaya toleransi, dan nilai-nilai kebangsaan.
Ketiga yakni persaudaraan, baik persaudaraan seagama, sebangsa dan setanah air, maupun persaudaraan kemanusiaan.
Sementara itu, Wamenag Zainut Tauhid menimpali tentang pentingnya para pejabat Eselon I untuk melakukan kontrol terhadap pelaksanaan kegiatan di jajarannya masing-masing dan mendukung program Menag.
“Menteri Agama telah memberikan arahan dengan cukup jelas. Ke depan, bagaimana kita dapat mengelaborasi demi kemajuan bangsa. Khususnya pada aspek pembangunan di bidang keagamaan,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekjen Kemenag Nizar Ali melaporkan sampai dengan tanggal 25 Desember 2020, Kemenag sementara menduduki posisi ketiga dalam realisasi belanja Kementerian/Lembaga dengan persentase 93,58 persen. Di atas Kemenag, ada Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Sosial. (idr/ded)