Oleh: Nur Auliyah Fitriyani Sadira
Mahasiswi UPI Kampus Bumi Siliwangi Prodi Pendidikan Biologi
SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19 muncul pertama di Kota Wuhan, China pada September 2019, kini telah menyebabkan pandemi penyakit pernapasan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Bukan hanya di sektor kesehatan, pandemi Covid-19 ini turut berdampak di sektor lainnya, salah satunya adalah sektor pendidikan.
Sekolah merupakan salah satu tempat dengan intensitas interaksi sosial yang sangat padat. Sejak merebaknya Covid-19, Menteri Pendidikan Republik Indonesia memutuskan untuk merubah seluruh Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang selama ini dilakukan secara tatap muka, menjadi daring. Berdasarkan surat edaran dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada 17 Maret 2020, untuk mencegah penyebaran Covid-19, pembelajaran di sekolah dilakukan secara daring di rumah.
Adaptasi dalam pembelajaran secara daring ini tentu tidak mudah. Banyak kesulitan yang dirasakan bukan hanya oleh siswa, tapi juga guru maupun orang tua peserta didik. Pembelajaran yang biasanya dilakukan secara langsung oleh guru di kelas, kini beralih ke media online seperti aplikasi pesan Whatsapp, maupun video conference Zoom. Hal ini menjadi salah satu alasan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Covid-19 oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.
Baca Juga:KKN Tematik UPI 2020: Pentingnya Kerjasama Antara Orangtua dan Guru Selama Pembelajaran DaringEdukasi Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Covid-19 Melalui KKNT PPD Covid-19 Upi Pada Masa Pandemi
Selama periode 17 November samapai Desember 2020, mahasiswa UPI yang mengikuti KKN menjalankan kegiatannya secara mandiri di daerah masing-masing. Salah satu program wajib dalam KKN ini adalah melakukan pendampingan dan penguatan pembelajaran daring di sekolah. Hal ini dilakukan dalam rangka membantu baik dari pihak guru, siswa, maupun orang tua/wali untuk mendukung pembelajaran daring yang dilakukan di rumah.
Seringkali kita merasa jenuh melakukan aktivitas yang itu-itu saja di rumah, begitu pula siswa yang tidak lagi bisa melakukan kegiatan belajar normal di sekolah. Maka dari itu, untuk menghadapi sekolah yang masih online, terdapat beberapa solusi yang dapat digunakan baik oleh pelajar maupun pengajar. Orang tua/wali di rumah turut andil dalam mendampingi siswa agar proses belajar daring di rumah ini dapat terintegrasi dengan sempurna.