Jika dilihat dari aspek fungsi, bahan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara langsung dan sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara tidak langsung. Sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan langsung, bahan pembelajaran merupakan bahan ajar utama yang menjadi rujukan wajib dalam pembelajaran. Contohnya adalah buku teks, modul, handout, dan bahan-bahan panduan utama lainnya. Sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara tidak langsung, bahan pembelajaran merupakan bahan penunjang yang berfungsi sebagai pelengkap. Contohnya adalah buku bacaan, majalah, program video, leaflet, poster, dan komik pengajaran. Bahan pembelajaran ini pada umumnya disusun di luar lingkup materi kurikulum, tetapi memiliki keterkaitan yang erat dengan tujuan utamanya yaitu memberikan pendalaman dan pengayaan bagi siswa.
Dalam pembelajaran daring tentunya ada keterbatasan dalam hal penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik. Meskipun dapat bertatap muka dan berinteraksi secara langsung melalui aplikasi video conference (zoom, google meet dan lain-lain) tetap tidak sama seperti saat kita berada di dalam ruangan kelas yang nyata. Penyampaian materi harus dapat diberikan secara lebih ringkas. Pemerintah dalam upaya mendukung pembelajaran secara daring, sudah membagikan modul pembelajaran yang bisa diakses baik itu oleh guru maupun peserta didik. Disamping keberadaan bahan ajar seperti buku teks atau modul, selama belajar daring, peserta didik lebih banyak dituntut untuk bisa mandiri, maka sumber belajar lain tetap diperlukan untuk menunjang pembelajaran.
Sebagai pelengkap modul, selama belajar daring, bahan ajar yang dibuat dapat berbasis media online. misalnya berupa poster, postingan di media sosial seperti instagram, facebook. atau twitter, atau bisa juga di youtube. Bahan ajar yang dibuat berupa pelengkap tambahan materi sebagai sumber belajar siswa. Kreatifitas guru sangat diperlukan dalam pembuatan bahan ajar agar siswa tetap semangat belajar dan tidak jenuh. Selain itu, mengingat pembelajaran daring ini menggunakan kuota internet sebagai penunjang utamanya, maka, guru harus bisa bijak memilah dan memilih bentuk bahan ajar yang akan diberikan kepada siswa. Salah satu contoh pengembangan kreatifitas guru dalam penyusunan bahan ajar selama pembelajaran daring berlangsung adalah bahan ajar yang KISS (keep it short and simple) .