Berbeda dengan Islam. Agama ini sangat menekankan pentingnya membaca. Hal ini ditunjukkan dengan wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah Muhammad saw. yaitu surat al-Alaq ayat 1-5. Meskipun pada saat itu Rasulullah dalam kondisi ummi (yang tidak bisa menulis dan membaca). Dari ayat tersebut menunjukkan bagaimana Allah Swt. mengutamakan kewajiban membaca bagi hamba-Nya. Karena dengan membaca manusia dapat mempelajari dan memahami apa yang tidak ia ketahui. Dengan membaca, ilmu pengetahuan yang didapat pun semakin meluas.
Kita bisa saksikan bagaimana sejarah Islam telah melahirkan ilmuwan-ilmuwan yang handal di bidangnya dan menghasilkan banyak karya. Para Ilmuwan yang terpadu dalam dirinya sebagai seorang ilmuwan sekaligus ulama. Seperti al-Khawarizmi seorang ulama muslim yang mengembangkan pendekatan khusus untuk memecahkan persamaan linear dan kuadrat. Teori yang kita kenal dengan nama Aljabar. Ibnu Al Haitam penemu optik, Al Kindi yang menemukan Teori Relativitas jauh sebelum ilmuwan Barat Albert Einstein menemukannya. Kemudian ada Ibnu Sina yang dikenal sebagai bapak kedokteran, dan masih banyak lagi.
Pada perjalanan sejarah, dunia Islam mengalami kegemilangan yang luar biasa dalam  ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini disebabkan beberapa faktor, di antaranya faktor dari ajaran Islam itu sendiri yang mendorong kaum muslim untuk menuntut ilmu dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Karena Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan. Allah Swt. berfirman:
Baca Juga:Pengabdian Mahasiswa sebagai Implementasi Salah Satu Tri Dharma Perguruan TinggiPemerataan Pembangunan Wilayah dalam Pandangan Islam
“… Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (TQS. Al-Mujadalah: 11)
Selain itu, adanya usaha-usaha penerjemahan ilmu pengetahuan ke dalam Bahasa Arab. Baik atas inisiatif penguasa (khalifah) yang memiliki kemauan kuat untuk mentransfer ilmu pengetahuan maupun inisiatif pribadi para ahli.
Faktor lain yaitu adanya perhatian yang besar dari khalifah terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Khalifah menyediakan berbagai fasilitas berupa perpustakaan, buku-buku, laboratorium, dan lain-lain. Berbagai fasilitas tersebut dapat diakses dengan mudah dan gratis oleh masyarakat.
Demikianlah bagaimana literasi mempunyai pengaruh yang besar dalam mewujudkan peradaban Islam yang gemilang. Terutama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia Barat pun mengakui kehebatan literasi Islam. Bahkan melalui para ilmuwan Islamlah, dunia Barat mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan mengembangkan literasi serta karya-karya para ilmuwan muslim. Sampai akhirnya kondisi pun berbalik. Dunia Barat mengalami kemajuan peradaban, sedangkan dunia Islam mengalami kemunduran hingga saat ini. Hal itu disebabkan karena kaum muslim tidak lagi mempelajari literasi Islam, bahkan meninggalkannya. Kaum muslim justru memilih untuk belajar kepada Barat dan menjadikannya sebagai kiblat dalam membangun peradaban.