PURWAKARTA-Dampak pandemi Covid-19 yang terjadi hampir sepanjang 2020 berimbas pada jumlah pengunjung ke UPTD Pengembangan Sentra Keramik Plered Purwakarta yang mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala UPTD Pengembangan Sentra Keramik Plered, Mumun Maemunah mengatakan, sebelum ada Covid-19 atau pada 2019, jumlah pengunjung bisa mencapai belasan ribu orang.
“Terhitung sejak Januari hingga Desember 2019 jumlah pengunjung sebanyak 11.307 pengunjung. Bandingkan dengan jumlah pengunjung pada 2020 yang hanya 1.345 orang saja,” kata Mumun saat ditemui di Kantor UPTD Pengembangan Sentra Keramik Plered yang berlokasi di Jalan Raya Anjun No. 12, Plered – Purwakarta, Selasa (5/1).
Baca Juga:Jaksa Pinangki Menangis dan Mengaku Menyesal pada Hakim570 Bacakades Tes Kesehatan di DPMD Karawang
Mumun menyebutkan, beberapa jadwal kunjungan yang sudah masuk terpaksa dibatalkan akibat Covid-19 yang menjadi pandemi sejak Maret 2020 lalu.
“Jadi ke-1.345 pengunjung tersebut hanya pengunjung yang datang dari Januari hingga Maret 2020,” ucapnya.
Tak hanya terhadap jumlah pengunjung, Covid-19 juga sangat berdampak terhadap jumlah ekspor keramik. Hal tersebut terbukti dengan penurunan jumlah ekspor keramik ke berbagai negara luar seperti Amerika, Australia dan Korea yang jauh lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pada 2019 jumlah ekspor keramik ke luar negeri mencapai 62 kontainer, sementara di tahun 2020 hanya empat kontainer saja,” ucapnya.
Meski demikian, lanjut Mumun, pandemi Covid-19 juga berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah pengrajin. Jadi, sambungnya, para pengrajin yang sempat alih profesi kembali menekuni pembuatan keramik. Ini dipengaruhit tingginya pembeli lokal terhadap jenis keramik tertentu, seperti keramik jenis pot.
“Yang sempat beralih profesi menjadi kuli bangunan setelah ada Covid-19 mereka kembali menjadi pengrajin keramik,” ucapnya.
Lebih jauh Mumun menjelaskan, dari data yang diperoleh UPTD Pengembangan Sentra Keramik Plered jumlah pengrajin keramik pada 2019 berjumlah 735 pengrajin yang terbagi di beberapa rumah industri. “Sementara sekarang jumlahnya naik menjadi 846 pengrajin,” ujarnya.(add)