SUBANG-Lama tak terdengar, mantan PLT Bupati Subang Ating Rusnatim rupanya sedang menikmati masa pensiun dengan bertani. Hal tersebut diungkap oleh Ating saat sengaja ditemui Pasundan Ekspres di kediamannya, di Cikaum pada Rabu (6/1).
Sibuk bertani bukan berarti Ating meluputkan perhatiannya pada pemerintahan saat ini. Sambil bersanda gurau, di tengah rincisnya gerimis politisi senior PDI Perjuangan itu angkat bicara terkait pemerin- tahan Jimat-Akur yang sudah memasuki tahun ke 2.
Menurut Ating, dalam kondisi pandemi dia mengaku kesulitan mengukur prestasi dari pemerintahan Jimat Akur. Menurutnya, persoalan pandemi ini dari kacamatanya begitu serius mengganggu perencanaan di semua jenjang pemerintahan. Baik daerah, maupun pusat, bahkan mungkin dunia.
Baca Juga:Nilai DPRD Tak Adil, Warga Citaman Siap Demo KembaliSoal Banjir, Ini Permintaan Ganti Rugi Warga ke PT Taifa
“Kondisinya seperti sekarang atau pandemi, kita harus jadikan bahan menimbang kalau mau menilai. Maka ya sulit. Jadi menurut saya, prioritaskan saja apa yang menjadi skala prioritas,” ungkapnya.
Saat disinggung apa yang menurutnya skala prioritas, Ating menjawab, Subang saat ini harus menyesuaikan terhadap kebijakan pemerintah pusat. Menurutnya, sudah berjalan cepat dengan menetapkan pelabuhan dan kawasan industri baru di Subang. Sehingga jika tidak diimbangi dengan kebijakan dan inovasi membangun di daerah maka sudah dipasti- kan akan ketinggalan.
Inovasi untuk Kebijakan Pemerintah
“Pembangunan itukan macam-macam . Ada mental spiritual atau SDM, termasuk infrastruktur. Memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Tapi kalau kota masih punya kewenangan, kenapa tidak,” tambahnya.
Ating menambahkan, perubahan ke depan akan sangat luar biasa, jika tidak diimbangi dengan inovasi, dan kebijakan pemerintah daerah. Menurutnya, akan semakin tertinggal dari berbagai aspek. “Misalnya, semua ruas tol ke depan itu akan melintas di Subang. Kalau perlu kita andil di sana, jangan cuma dapat di PBB nya saja. Memang pendapatan negara itu ya, tapi karena itu investasi. Saya kira-kita bisa terima berapa persen dari pendapatan jalan tol itu, begitu,” jelasnya.
Dia kembali menegaskan, Jimat-Akur harus ngotot negosiasai agar Pemda Subang dilibatkan baik di Pelabuhan Patimban dan kawasan industri baru nanti. “Jangan sebutkan masyarakat Subang tidak cuma menonton saja di Pelabuhan Patimban dan kawasan industri baru, kalau Pemda nya sendiri tidak terlibat apa-apa,” pungkasnya.(idr/vry)