DEMO pendukung Donald Trump saat kongres melakukan proses pengesahan kemenangan Joe Biden di Piplres AS berlangsung ricuh. Laporan CNN menyebutkan satu orang meninggal dunia setelah tertembak.
Korban adalah perempuan dan belum diketahui identitasnya. Perempuan itu bagian dari demo berakhir rusuh di Gedung Capitol, Washington DC, Rabu (6/1).
Dilansir oleh berbagai sumber, massa perusuh membalikkan barikade dan bentrok dengan polisi saat mencoba masuk ke dalam gedung Capitol AS. Beredar informasi bentrok itu menelan satu korban jiwa.
Baca Juga:Setelah Pengujian Panjang, Ternyata Vaksin Covid-19 Ini Miliki Efek Samping(E-Paper) Pasundan 7 Januari 2021
Aparat kepolisian setempat mendorong para perusuh keluar dari Gedung Capitol menggunakan granat kejut atau flashbang. Dilansir dari BBC, wartawan di dalam gedung melaporkan sejumlah anggota parlemen bertepuk tangan ketika otoritas keamanan Gedung Capitol menyampaikan insiden di halaman gedung parlemen AS tersebut. Bahkan, muncul teriakan “Kami ingin Trump” di koridor gedung. Selanjutnya seluruh anggota kongres dan senat diungsikan ke tempat khusus.
Pemerintah setempat mengerahkan Garda Nasional Washington DC. Wali Kota Muriel Bowser juga meminta tambahan pasukan dari negara-negara bagian tetangga, seperti Virginia dan Maryland.
Dilaporkan 13 orang ditahan dalam kericuhan di Capitol Hill. Polisi juga menyita lima senjata api berupa pistol dan senapan.
Beberapa jam sebelum aksi rusuh tersebut, Donald Trump sempat berpidato di hadapan pendukungnya di dekat Gedung Putih. Presiden Amerika Serikat itu mengajak massa ikut melawan kecurangan Pilpres AS.
Pemerintah setempat mengerahkan Garda Nasional Washington DC. Wali Kota Muriel Bowser juga meminta tambahan pasukan dari negara-negara bagian tetangga, seperti Virginia dan Maryland.
Dilaporkan 13 orang ditahan dalam kericuhan di Capitol Hill. Polisi juga menyita lima senjata api berupa pistol dan senapan.
Beberapa jam sebelum aksi rusuh tersebut, Donald Trump sempat berpidato di hadapan pendukungnya di dekat Gedung Putih. Presiden Amerika Serikat itu mengajak massa ikut melawan kecurangan Pilpres AS.(*)