BINONG-Pemerintah Desa Mulyasari Kecamatan Binong membangun sejumlah rumah tidak layak huni (Rutilah) di sejumlah dusun dan kampung. Dimana masih banyak rumah warga yang perlu dibantu dan diperbaiki menjadi rumah yang layak huni.
Kepala Desa Mulyasari Kecamatan Binong, Abdul Basit saat dihubungi Pasundan Ekspres mengatakan, saat musrenbang tahun lalu, muncul sejumlah usulan dari perangkat desa memasukan program rutilahu bagi warga yang layak dibantu. Dimana kondisi rumahnya sudah rapuh. “Ya usulannya kita masuknya pada program pembangunan desa, di beberapa titik,” katanya.
Saat ini diakuinya, bahwa masih banyak rumah warga yang belum tersentuh oleh program itu. Mengingat keterbatasan anggaran tahun ini, yang lebih banyak dialokasikan untuk tanggap darurat covid 19 serta bantuan langsung tunai dari dana desa. Sehingga kegiatan fisik minim sekali. Banyak rencana awal yang tidak bisa dilaksanakan, karena alokasi anggaran tersedot oleh bantuan covid 19.
Baca Juga:Waspadai Organisme Pengganggu TanamanLibur Tahun Baru, Penjualan Ikan Meningkat
Meski demikian, pihaknya berupaya mencari anggaran lain yang bisa membantu dan memenuhi usulan dari masyakarat. Seperti program rutilahu ini dari dinas pemukiman. “Ya kalau kita mau usaha bisa saja, program terkadang ada di dinas terkait,” tuturnya.
Namun untuk bangunan rutilahu ini, pihak Pemdes Mulyasari mengalokasikan anggaran dari dana desa sebesar Rp 9 jutan/rutilahu. Pengerjaan secara swadaya gotong royong dari masyarakat sekitar penerima manfaat.
Rutilahu itu milik Bp. Sinun RT 07 Centeng makam umum dan Ibu Turah RT 09, keduanya merasa sumringah atas bantuan program rutilahu itu. “Ya meski sedikit anggarannya, tapi bisa bermanfaat mengubah rumah jadi layak huni,” imbuhnya.
Bahkan program ini mendapat kunjungan langsung dari Camat Binong Aep, yang melihat langsung bangunan rumah tersebut.(dan/sep)