Ekonomi kapitalis salah satu alasan penyebab utama kekerasan seksual terjadi pada anak. Ketimpangan yang disebabkan ekonomi ini menjadikan anak-anak mudah terkena bujuk rayu sang predator hingga terpaksa menuruti kemauannya demi iming-iming materi yang dijanjikan. Ditambah lemahnya hukum terhadap pelaku kekerasan seksual menjadi penyebab semakin maraknya predator anak memangsa dan berkeliaran mencari korban.
Menyikapi hal ini semestinya kepedulian perempuan dan khususnya seorang ibu lebih ditingkatkan lagi. Menjaga anak-anaknya non stop 24 jam dan juga memahamkan pentingnya penerapan slam menjadi kesadaran bersama.
Ajaran Islam telah jelas mengharamkan perzinahan. Adapun faktor penyebab terjadinya perzinahan tersebut, maka aturan Islam juga mengatur bagaimana seharusnya interaksi antara laki-laki dan perempuan. Di antaranya larangan berkholwat, campur baur, tabarruj, mengumbar aurat dan menjaga pandangan.
Baca Juga:Vaksin Sinovac, Jaminan Sehat atau Nekad?Bocorkan Curhatan, Cita Citata Tegur Iis Dahlia
Selama aturan sekularisme-liberalisme masih diterapkan, sekeras apa pun sanksi yang diberikan tetap tidak akan efektif memberangus kejahatan seksual yang telah ada. Karena faktor pemicunya adalah tidak adanya hubunganan antara manusia dengan pencipta, juga keengganannya diatur oleh aturan-Nya. Hal ini menjadikan manusia bebas melakukan perbuatan yang diinginkan sekalipun bertentangan dengan syariat-Nya.
Tanpa islam, mustahil permasalahan kekerasan terhadap anak mampu teratasi. Solusi tepat menghentikannya adalah dengan kembali pada aturan islam. Islam menjaga, melindungi, dan memberikan pendidikan tepat terkait bagaimana mengelola gharizah nau dengan benar kepada anak. Sehingga anak dapat membentengi diri dari segala hal yang dapat merusak dan menjerumuskan mereka pada pergaulan yang salah.
Wallahua’lam.