PURWAKARTA-Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purwakarta, KH Jhon Dien, mengimbau masyarakat agar tidak meragukan soal kehalalan vaksin COVID-19.
Dirinya meyakini pemerintah yang juga melibatkan berbagai organisasi keagamaan untuk memastikan informasi yang cukup tentang vaksin COVID-19, termasuk soal kehalalannya.
“Jadi saya harap masyarakat jangan mudah terprovokasi ataupun percaya dengan isu yang sumbernya saja belum jelas,” kata KH Jhon Dien, saat dihubungi melalui gawainya, pada Sabtu (9/1).
Baca Juga:Banjir dan Longsor di Naringgul Putus Akses Bandung CianjurHeboh Video Nakes Bayu Asih Tolak Vaksin, Ini Tanggapan BKPSDM
Dirinya mengimbau masyarakat untuk tidak takut atau antipati terhadap vaksin COVID-19 dan mendukung pemerintah yang terus bekerja guna menangani pandemi melalui vaksinasi.
“Kalau sudah keabsahannya, keamanannya, dan bisa dipertanggungjawabkan, dan sudah terjamin itu untuk pencegahan, serta tidak membahayakan, ya harus didukung. Dan masyarakat tidak usah takut divaksin,” ucapnya.
KH John Dien menambahkan, jika memang hanya vaksinasi yang bisa memutus pandemi COVID-19, maka dia mengimbau kepada masyarakat agar bisa menerima divaksin.
Dirinya pun menegaskan dukungannya terhadap pemerintah terkait vaksin tersebut. Apalagi produk vaksin yang digunakan nanti bisa dijamin kehalalannya.
“Kami berharap masyarakat bisa membantu pemerintah dalam menyukseskan vaksinasi, agar pandemi yang sudah lama berlangsung ini bisa segera diatasi,” katanya.
Kiai Jhon Dien juga menilai hal tersebut juga sebagai bentuk ikhtiar atau upaya pemerintah agar terbebas dari COVID-19. Sehingga pandemi di Kabupaten Purwakarta, umumnya Indonesia, dapat segera berakhir.
“Rasulullah Saw bersabda, setiap penyakit pasti ada obatnya. Maka obat harus diupayakan dan dicari, tidak datang dengan sendirinya. Semoga ini dapat mengakhiri pandemi COVID-19 ini,” ujarnya.
Baca Juga:Inilah Syarat Naik Kereta Api Terbaru dari PT KAITik Tok Perawat Bayu Asih Tolak Vaksin Bikin Heboh!
KH Jhon Dien juga mengingatkan agar bijak bermedsos. Menurutnya, teknologi apapun memiliki dua sisi mata pisau yang saling berlawanan yaitu positif dan negatif. Begitu pula dengan internet dan medsos
“Media sosial (medsos) seperti sesuatu yang enggak bisa lepas dari keseharian kita dan itu tidak bisa dilarang. Bahkan, hampir semua orang saat ini mengenal dan menggunakan media sosial,” ucapnya.
Namun, sambungnya, sekali pun media sosial memiliki banyak manfaat, hal ini bukan berati tidak mengandung mudharat. “Ketahuilah bahwa setiap orang wajib menjaga lisan dan perbuatannya kecuali untuk hal-hal yang bermanfaat,” katanya.