PURWAKARTA-Viral video Tik Tok oknum tenaga kesehatan (nakes) RS Bayu Asih Purwakarta bikin heboh jagat maya. Oknum nakes itu diketahui merupakan satu orang dokter dan empat orang perawat yang bertugas di RSUD Bayu Asih Purwakarta.
Menurut Ketua IDI cabang Kabupaten Purwakarta yang juga merupakan dokter spesialis bedah di RS Bayu Asih Purwakarta membenarkan video viral itu dibuat oleh rekannya.
“Saya baru tahu. Diberitahu oleh perawat. Saya juga terkejut. Memang betul (video viral) dibuat oleh satu orang dokter dan empat perawat di rumah sakit ini. Video itu dibuat pada Jumat (8/1) kemarin,” ujar dr Susilo Atmodjo di RS Bayu Asih Purwakarta, Sabtu (9/1).
Baca Juga:Bikin Adem, Ketua MUI Purwakarta Sebut Vaksin COVID-19 HalalBanjir dan Longsor di Naringgul Putus Akses Bandung Cianjur
Berdasarkan interogasi oleh pihaknya dan dari pihak manajemen RSUD Bayu Asih, video itu di buat hanya untuk hiburan semata. Mereka (oknum) tidak bermaksud untuk menghasut untuk menolak vaksin atau membuat kegaduhan dan atau menolak di vaksinasi.
“Setelah saya bertanya dan dapat dari narasumbernya, video itu untuk hiburan mereka, rupanya mereka cukup tertekan karena sehari-hari harus di IGD setiap hari menangani pasien COVID-19,” ujarnya.
Pihaknya pun menyayangkan, karena jika ingin membuat hiburan m, seharusnya tidak dengan cara seperti itu. “Karena saat ini harus bisa membaca situasi, apalagi tema yang diangkat tema tentang vaksinasi,” katanya.
Pihaknya juga akan melakukan teguran terhadap SDM di RS Bayu Asih, ia menegaskan jika video itu merupakan kecerobohan yang seharusnya tidak dilakukan.
“Semua yang terlibat di video itu sudah meminta maaf kepada pihak rumah sakit dan sudah membuat berita acara,” ucap Susilo.
Dirinya pun mengharapkan tenaga kesehatan baik dokter, perawat maupun bidan, bijak menggunakan media apapun. Susilo juga mengajak agar bersama-sama mengedukasi dan memotivasi agar tidak melakukan hal-hal yang kontraproduktif.
“Kami yang ada di rumah sakit ini mendukung 100 persen untuk menyukseskan vaksinasi COVID-19 yang akan dimulai pada 14 Januari 2021. Vudeo yang beredar itu betul-betul murni untuk hiburan dan mereka mengakui adanya kecerobohan atas pembuatan video tersebut,” katanya.(add)