Oleh: 1.Drs.Priyono,MSi( Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan kolumnis Radar Solo)
2.Siti Nur Aisah(Mahasiswi smt III peserta MK Statistik dan aktivis bidang penerbitan)
Terhitung sudah satu tahun berlalu sejak mencuatnya kasus virus corona. Bahkan sampai detik ini jumlah kasus positif yang terus bertambah menyebabkan proses pembelajaran masih dilakukan secara daring. Nampaknya masyarakat sudah semakin terbiasa hidup berdampingan dengan virus sehingga semakin abai dalam menerapkan protokol kesehatan yang ada sehingga Pemerintah harus menerapkan PSBB untuk mengendalikan penyebaran virus mematikan terutama untuk Jawa dan Bali.
Baca Juga:Antara Harapan dan KenyataanKepada Siapa Buruh Perempuan Harus Mengadukan Nasibnya?
Proses pembelajaran yang masih daring mengharuskan mahasiswa melakukan pembelajaran dari rumah masing-masing. Tentu saja hal ini akan berdampak pada kegiatan mahasiswa itu sendiri. Banyak kegiatan perkuliahan yang ditunda bahkan ditiadakan guna memutus penyebaran covid-19.
Memang kondisi daring yang masih belum dapat dipastikan sampai kapan, akan tetapi kita juga tidak bisa berdiam diri dan pasrah akan keadaan. Bagi mereka yang aktif berorganisasi tentu saja tidak bisa berdiam diri dan harus melakukan trobosan karena situasi daring yang entah akan sampai kapan. Mereka tidak kehabisan ide untuk menjalankan program kerja dengan cara mengadakan kegiatan produktif di tengah masa pandemi mulai dari webinar, diskusi publik, kajian online, dll. SK Mendiknas tentang Kampus Merdeka menjadi sangat relevan untuk kegitan mahasiswa dalam rangka memperkaya diri baik di dalam maupun di luar Kampus. Universitas Muhammadiyah Surakarta merespon dengan SK rektor tentang aktivitas merdeka belajar yang meliputi 8 area kegiatan yang meliputi :
1.Pertukaran Pelajar/Mahasiswa, 2.Magang atau praktek kerja,3.Asistensi mengajar di satuan pendidikan,4.Penelitian/Riset,5.Proyek kemanusiaan, 6.Kegiatan kewirausahaan,7.studi atau proyek independen, 8Membangun desa atau KKN tematik. Tujuan akhirnya adalah memberi pengalaman empiric kepada mahasiswa sehingga bisa meningkatkan kompetensi mereka.
Tahun yang lalu UMS pernah memberi peringkat tentang kegiatan ini untuk merangsang mahasiswa program studi bisa melaksankan aktivitas merdeka belajar mahasiswa, dengan hasil sbb :
Pada periode ini, bulan November tahun 2020 mahasiswa beromba-lomba mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementrian Ristekdikti. Mereka bersaing secara ketat, setiap peserta mencoba mengasah kemampuan di bidangnya masing-masing, mereka berusaha sebaik mugkin agar ide kreatif mereka lolos, padahal saingan mereka dibilang cukup sulit yaitu mahasiswa se-Indonesia.