PURWAKARTA-Pemerintah Kabupaten Purwakarta, menargetkan wilayahnya menjadi market pariwisata di Jawa Barat. Keinginan tersebut, tentunya dibarengi dengan upaya Pemerintah Daerah melalui dinas terkait untuk terus mempromosikan pariwisata secara massif.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengungkapkan, sejauh ini upaya yang telah dilakukan jajarannya melalui promosi dan berbagai event, baik skala nasional maupun lokal. “Dalam promosi ini, kami juga turut menggandeng kelompok penggerak pariwisata (Kompepar) yang ada di wilayah kami,” kata Ambu Anne Ratna Mustika.
Menurutnya, sampai saat ini di wilayahnya sedikitnya ada delapan Kompepar yang terlibat dalam pengembangan pariwisata yang ada di Purwakarta. Para Kompepar tersebut, turut membantu mempromosikan pariwisata yang ada di wilayahnya.
Baca Juga:71 Karyawan PT. Santos Jaya Abadi Terkonfirmasi Covid-19Gelar PPKM, Pemkot Perketat Keluar Masuk Warga
Menurut Ambu, peran Kompepar sangat menunjang bagi pengembangan sektor pariwisata. Adapun Kompepar dibentuk berdasarkan kebijakan pemerintah. Sehingga, dalam pelaksanaan tugasnya harus memiliki kesamaan dengan cita-cita pemerintah dalam hal pengembangan pariwisata. “Peran mereka, tentu sangat menunjang bagi pengembangan pariwisata,” ungkapnya.
Ambu menjelaskan, saat ini di wilayahnya banyak terdapat lokasi eksotis yang bisa dikunjungi untuk berwisata. Di 2020 kemarin, pihaknya telah menetapkan sebanyak 63 destinasi wisata di wilayah. Hal ini juga sudah menjadi komitmen jajarannya bagaimana caranya mengembangkan seluruh potensi wisata yang ada ini. Termasuk mengandalkan keterlibatan berbagai pihak. “Setiap tahun, selalu ada penambahan destinasi wisata. Hingga akhir 2020 kemarin, tercatat sudah ada 63 lokasi wisata yang tersebar di hampir seluruh kecamatan yang ada. Dengan begitu, tugas kami bagaimana membantu mempromosikannya,” jelasnya.
Selain menguatkan peran Kompepar, pihaknya pun melakukan penataan warung-warung para pedagang yang ada di sejumlah destinasi wisata. Tujuannya, tak lain sebagai bagian dari upaya mempercantik kawasan wisata ini. “Kalau lapak pedagangnya dibuat lebih menarik, dipastikan bakal menambah daya tarik untuk pembeli. Jadi, kami bantu penataannya supa warung-warung di sekitar lokasi wisata ini tidak kumuh. Apalagi, kebanyakan mereka menjajakan kuliner khas Purwakarta,” katanya.
Ambu menambahkan, penataan ini salah satunya telah dilakukan di kawasan wisata Situ Wanayasa. Di lokasi ini, pemerintah telah membangun sekitar 8 spot foto dan 7 unit kios kecil yang bentuknya diserupakan serta 11 unit di kawasan wisata Ujung Aspal, Kiarapedes. Yakni, dengan bentuk saung yang memiliki khas tersendiri.(add/sep)