Dia mengatakan, tidak ada segmentasi khusus dari Titim Fatimah berserta rombongannya untuk manggung harus masyarakat kalangan mana. “Semua kalangan masyarakat, tidak dibeda-bedakan untuk kalangan mana saja penontonnya,” ujarnya.
Dengan adanya dulu sosok Titim Fatimah itu, kata Agus, harus mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Subang. Harus bisa dikemas oleh para seniman, untuk meyakinkan masyarakat luas bahwa dulu ada sinden bernama Titim Fatimah yang fenomenal.
Dari segi personel, selain Titim sebagai sinden juga memiliki rasa sosial yang tinggi. Yakni dengan didirikannya sekolah yang saat ini bernama SDN Titim Fatimah. Dengan sekolah itu Titim berharap warga setempat bisa sekolah.
“Itu bisa jadi teladan bagi kita,” ujarnya.
Baca Juga:Dinamika Selat Malaka dan Potensi Bagi IndonesiaIndonesia Dengan 1000 Ancaman Bencananya
Salah satu sinden di Subang yang juga pimpinan Sanggar Seni Giler Kameumeut, Enung Uwar Suharsih ketika itu kepada Pasundan Ekspres mengatakan, mengakui kehebatan sinden Titim Fatimah. Meski ketika itu ia masih kecil, tapi ia sudah mulai melek terhadap kesenian, termasuk soal sinden.
Sebagai sinden tentunya ia ingin agar sinden di masyarakat tetap dihargai di tengah kondisi zaman yang serba modern ini. Namun ia tak khawatir, selama sinden masih komitmen berkarya, pasti ada saja penggemarnya.
“Sejak SD saya memang sudah tertarik ke kesenian, termasuk ngawih,” ujarnya.
Diakuinya, belajar menjadi sinden memang tidak mudah. Ia bertahun-tahun sejak SD belajar untuk menjadi sinden yang berkualitas.
Sinden kelahiran Subang, 12 Oktober 1967 itu mengaku harus belajar ekstra menemukan suara yang khas. “Yang sulitnya itu cengkok suaranya. Kalau jadi sinden, harus belajar serius,” ujarnya.
Sebagai seniman, dia berharap agar ada perhatian lebih dari pemerintah. Drajat seniman khususnya dalam sinden bisa diangkat kembali di tengah-tengah masyarakat.
Dikatakannya, ketika itu Pemkab Subang dari mulai Bupatinya Sukandar, Abdul Wahyan, Oman Sahroni sampai Rohimat, begitu memperhatikan kalangan sinden. Para kepala daerah ini sering memberikan fasilitas atau kesempatan agar sinden bisa lebih sering tampil.
Dirikan Sekolah, SDN Titim Fatimah di Jalancagak
Selain memiliki suara yang bagus, Titim juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Salah satunya ia buktikan dengan mendirikan sekolah pada tahun 1960 di Desa Jalancagak, yang sampai sekarang berdiri dengan nama SDN Titim Fatimah.