BANDUNG-Beredar di media sosial warga membuang tomat yang kemudian dihancurkan oleh kendaraan penghancur, berdasarkan informasi yang dihimpun hal itu terjadi disalah satu pasar ternama di Jakarta.
Diketahui terdengar salah seorang yang berbicara menggunakan bahasa Sunda. Kejadian tersebut diduga karena harga tomat di tengah pandemi Covid-19 kembali anjlok, saat ini harga tomat hanya Rp500 per kilo.
Tihar petani asal Lembang mengatakan, sejak memasuki tahun 2021 harga tomat terus merosot, dan beberapa komoditi lain pun ikut merosot. Menurut Tihar, dengan adanya pembatasan kegiatan menjadikan perekonomian para petani terus terpuruk. Pasalnya menurut dia, para kebutuhan sayuran menjadi terbatas karena banyak konsumen seperti rumah makan, dan restoran di kota kota besar tutup sementara.
Baca Juga:Asep Nuroni Dilantik jadi PJ Sekda SubangWarga Ubah TPS jadi Taman Pakarangan Budak
“Padahal konsumen terbesar sayuran adalah rumah makan dan restoran, akibat adanya pembatasan kegiaan jadi pada tutup akhirnya mengurangi kebutuhan sayuran,”ujarnya.
Seiring merosotnya hasil tani, Tihar sangat menyesalkan keputusan pemerintah yang menaikan harga pupuk subsidi, karena saat ini hasil tani pun tidak sebagus yang dibayangkan. “Sudah pupuk mahal hasil tani pun jelek, jadi kami petani harus bagaimana?,”Katanya.
Tihar berharap, pemerintah membuka peluang pasar untuk menerima hasil pertanian para petani tradisional. “Seharusnya ada sebuah tindakan cepat ketika panen gagal harga, biar kami dapat bertahan untuk melakukan profesi kami sebagai petani, jangan sampai kami gulung tikar,” tukasnya.(eko/vry)