BANDUNG-Lahan pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19 disiapkan di dua lokasi yakni Kecamatan Cipatat dan Batujajar. Selama ini, warga meninggal karena positif Covid-19 di Bandung Barat rata-rata masih dimakamkan di tempat pemakaman umum.
“Kami sedang menyiapkan dua tempat pemakaman Covid-19, yakni di Cipatat dan di Batujajar. Yang di Cipatat itu lahannya cukup luas, lebih dari 2 hektare, tapi yang akan disiapkan buat Covid-19 sekitar 1 hektare,” kata Sekretaris Daerah Bandung Barat, Asep Sodikin, Senin (25/1).
Sedangkan lahan pemakaman Covid-19 di Batujajar, lanjut Asep, tak lebih luas dari lahan di Cipatat. Menurut dia, pihaknya menerima banyak masukan dan saran agar lahan pemakaman Covid-19 dipisahkan dengan tempat pemakaman umum.
Baca Juga:Harga Tomat Terjun Bebas Harga Pupuk Malah Naik, Petani:Pemerintah harus BertindakAsep Nuroni Dilantik jadi PJ Sekda Subang
“Atas saran masyarakat, maka akan kami pisahkan. Sebenarnya lahan pemakaman yang disiapkan itu buat umum, tapi nanti ada yang khusus Covid-19 juga,” bebernya.
Asep menyebutkan, jumlah warga Bandung Barat yang meninggal karena Covid-19 tidak begitu signifikan. Meski begitu, dia menekankan, masyarakat mesti tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dengan melaksanakam 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Sejauh ini ada 36 orang yang meninggal positif Covid-19, ya relatif sedikit. Itu beda lagi dengan yang probable Covid-19,” lanjutnya.
Terlebih, Kabupaten Bandung Barat saat ini masih berstatus zona merah penyebaran Covid-19 di Jawa Barat, bersama dengan lima kabupaten/kota yang lain. Pada pekan ini, Pemkab Bandung Barat pun bakal mengevaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Hernawan Widjajanto mengungkapkan, program vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan masih terus berjalan. Meski terdapat ratusan tenaga kesehatan yang tidak hadir saat jadwal vaksinasi, dia mengaku, tidak ada penolakan terhadap program vaksinasi yang menggunakan vaksin Sinovac tersebut.
“Sampai saat ini juga tidak ada laporan efek samping. Rencananya akhir Maret vaksinasi tahap pertama selesai, yang targetnya buat tenaga kesehatan. Jadi, April itu sudah mulai kelompok berikutnya yang melaksanakan vaksinasi,” ucap Hernawan.(eko/vry)