KARAWANG-Pesatnya pembangunan di Kabupaten Karawang, membuat taman bermain anak semakin sedikit di tengah kota. Ditengah kondisi tersebut, sejak tahun 2016 diantara bekas tempat pembuangan sampah yang kemudian ditanami pepohonan bambu diatas lahan milik PT. KAI di lingkungan Dipo, Kelurahan Nagasari, Karawang Barat.
Warga Kelurahan Nagasari, Wawas mengatakan, inisiasi dibangunnya arena taman bermain anak, yang dinamakan taman “Pakarangan Budak” membenahi sarana prasarana di taman. Awalnya, tempat bermain ini merupakan tempat pembuangan sampah warga yang kotor dan tidak terurus.
Ditambah keprihatinan dengan kecenderungan anakanak zaman ‘now’ yang berkumpul bermain tapi malah sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Ia berinisiatif, dibantu dengan pemuda setempat kemudian mengadakan kerja bakti dan gotong royong dalam merealisasikan arena taman bermain tersebut.
Baca Juga:Sulit Dapat Kerja, Warga Subang Berbondong-bondong Jadi TKIIndustri Terseok-seok, Kuliner Meroket Tajam
“Alhamdulillah dengan adanya taman bermain ini sejak 1 tahun belakangan. Ramai anak-anak yang bermain setiap siang hingga sore hari. Bermain di arena yang ada, berinteraksi dengan teman sebaya dalam berbagai permainan tradisional. Seperti galah, bentengbentengan, petak umpet, dan lain-lainnya”, ujar kang Wawas, panggilan karibnya.
Disamping menjadi lahan hijau dan taman bermain anak di tengah kota, taman pakarangan budak yang lokasinya tidak jauh dari rumah sekaligus sanggar dan galeri seni-nya ini. Wawas berharap, ke depannya dapat menjadi wahana pengenalan sastra dan juga budaya sunda.
“Selain disini juga mengenalkan permainan tradisional, beragam kreasi, serta kesenian sunda yang ada. Nantinya, akan dikemas dalam bentuk pertunjukan atau festival. Mudahmudahan setelah pandemi ini bisa segera kita gelar dan ditampilkan pada masyarakat,” katanya.(ddy/vry)