LEMBANG-Beternak sapi perah memiliki prospek yang bagus dan terbuka cukup luas, karena kebutuhan susu nasional baru terpenuhi sekitar 20 persen.
Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) terus melakukan pembinaan terhadap peternak muda sebagai regenerasi para peternak yang ada. Ketua KPSBU Lembang, Dedi Setiadi mengatakan, saat ini secara nasional masih kekurangan susu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Oleh karena itu diperlukan adanya perhatian pemerintah untuk para peternak muda. Dedi mengungkapkan, yang menjadi kendala peternak milenial adalah lahan, menurutnya banyak peternak muda yang sudah mendapat penyuluhan dengan sistem beternak sapi perah secara modern.
Baca Juga:Asha Shara Resmi MenjandaJumat Berkah! 200 ASN Subang Dirotasi Hari Ini
“Memelihara sapi perah sangat menjanjikan dan memiliki kepastian dari berbagai aspek, mulai dari kepastian harga, pasti laku dan pasti dibayar,” ujarnya.
Untuk itu, kata dia, peluang besar ditengah pandemi harus disambut baik oleh pemerintah dan stake holder lainya. Untuk mendorong kaum milenial untuk mencintai profesi beternak. “Sekarang jangan takut kotor lagi, karena sudah ada sistem beternak yang modern, mulai dari kasih makan hingga memeras sudah modern,” ujarnya.
Untuk pakan, Dedi mengatak tidak musti nyambit rumput karena sudah ada silase untuk pakan ternak. Bahkan untuk memeras susunya sudah ada mesin peras susu sapi. “Saya kira jika pemerintah mensosilisasikannya dengan masif maka kaum muda akan tertarik untuk beternak,” katanya.
Dedi menambahkan, bahwa untuk meningkatkan ekonomi, peternak muda memiliki peluang bagus untuk melakukan bisnis peternakan sapi perah. “Pemerintah cukup sediakan lahan dengan biaya yang murah, (kaum milenial) akan beternak sapi tanpa harus kotor,” ucapnya.(eko/sep)