Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Hananto Seno menyatakan hingga saat ini masih banyak dokter gigi yang belum membuka praktik. Hal ini karena jumlah pasien Covid -19 di Indonesia jumlahnya terus bertambah.
“Banyak dokter gigi yang masih ragu atau takut. Karena bagaimana angka kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia tinggi,” ujar Hananto dalam diskusi online di Jakarta, Jumat (29/1).
Menurutnya, praktik dokter gigi sangat berisiko tinggi. Terlebih terjadi penularan COVID-19 salah satu transmisinya bisa melalui aerosol.
Baca Juga:Memaknai Sila Kedua “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” Bagian Ke Enam “Tiwikrama”KITA Subang Dideklarasikan, Kang Maman Ingatkan Kerusakan Alam Akibat Kerakusan Manusia
“Praktik dokter gigi mengharuskan pasien membuka mulut. Nah, cairan di dalam mulut bisa berterbangan di udara karena tindakan klinis yang dilakukan,” imbuhnya.
Namun sudah ada beberapa dokter gigi yang mulai membuka praktik dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
“Ada teman yang mulai berpraktik lagi dengan ketentuan sangat ketat. APD lengkap, skrining pasien agar pasien tidak membawa COVID-19,” ucapnya.
Dia menjelaskan PDGI menganjurkan para dokter gigi membuka layanan konsultasi kesehatan mulut secara daring atau telemedicine. “Yang terpenting, disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) tidak boleh dilupakan. Ini penting dan wajib dipatuhi oleh semua pihak,” tandasnya. (fin/ivn)