SUBANG-Nelayan saat ini tengah kesulitan secara ekonomi. Mereka selama dua bulan ini tidak bisa melaut karena faktor cuaca yang tidak mendukung. Mereka berharap ada bantuan dari Pemda Subang.
Sekertaris DPW Paguyuban Nelayan Tradisional Indonesia Jawa Barat Ali Khaerudin, saat ini tengah musim baratan yang terjadi di perairan Pantura. Kondisi ini menyebabkan sejumlah nelayan tidak bisa melaut. Apalagi hanya menggunakan kapal di bawah 5 gross tonnage (GT), sangat kesulitan melaut.
“Dari 4.000 nelayan yang hanya memiliki kapal di atas 5 GT hanya 20 persennya saja, sisanya lebih cari aman di rumah,” katanya kepada Pasundan Ekspres, Rabu (3/2).
Baca Juga:Sistem Tilang Elektronik Bulan Depan Mulai Diterapkan, Begini Cara KerjanyaVinessa Inez Banting Setir Jualan Baju
Dia mengatakan, nelayan yang tidak melaut otomatis tidak memiliki penghasilan. Akibatnya, beberapa nelayan mencari pinjaman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Mereka ngeluh pinjam sana-sini untuk membuat dapurnya ngebul,” katanya.
Faktor Cuaca Kesulitan Melaut
Ali berharap agar adanya bantuan dari Pemda Subang. Bantuan tersebut sangat diperlukan oleh nelayan.
“Bantuan paceklik diperlukan. Pemerintah daerah pasti ada bantuan tersebut untuk para nelayan,” ujarnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang Drs. Rahmat Effendi S.Sos mengatakan, ada bantuan paceklik untuk nelayan. Mereka bisa mengusulkan bantuan ke Pemda melalui Koperasi Unit Desa (KUD).
“Nantinya Pemerintah Daerah Subang akan berkoordinasi dengan BPBD Subang untuk darurat kebencanaannya,” katanya.
Dia menyampaikan, kemudian pihak Bulog Subdivre yang membantu menyalurkan bantuan berupa beras kepada para nelayan.
“Upaya kita mendorong para nelayan agar mengusulkan hal tersebut melalui KUD – KUD tempat nelayan bernaung. Kita sudah minta KUD juga proaktif,” katanya.
Baca Juga:Holistic Sukses Padukan Konsep Rumah Sakit dan ResortAda Pelabuhan Patimban, Jalan Kabupaten Masih tetap Rusak
Sejauh ini belum ada usulan dari KUD mengenai bantuan paceklik kepada Pemda Subang.
Rahmat memprediksi, musim baratan ini terjadi hingga April 2021. Kondisi ini terjadi setiap tahunnya.(ygo/ysp)
Derita Nelayan Saat Musim Baratan
– Sudah dua bulan tidak bisa melaut
– Faktor cuaca tidak mendukung
– Hanya kapal di atas 5 GT saja yang bisa melaut
– 20 persen nelayan yang memiliki kapal di atas 5 GT
– 80 persen dari 4.000 nelayan memilih di rumah
– Mereka kesulitan ekonomi, berharap ada bantuan dari Pemda