Menjawab pertanyaan soal pemanfaatan 5G bagi konsumen, Shannedy Ong dari Qualcomm menjelaskan bahwa setidaknya ada 3 karakteristik layanan 5G. Yang pertama yaitu Enahanced Mobile Broadband, dengan kemampuan ini pengguna bisa melakukan download hingga kecepatan 3 Gbps, tidak hanya itu pengguna juga bisa menikmati layanan video streaming berkualitas 4K bahkan 8K dengan sangat mulus.
Karaktersitik 5G yang kedua yaitu Low Latency, dimana 5G cuma memiliki lantesi 1 ms, jauh jika dibandingkan dengan teknologi 4G yang latensinya mencapai 30-50 ms. Manfaat dari low latency ini salah satunya pada cloud gaming di mana para gamers bisa puas memainkan game yang berbasis cloud dengan performa yang mulus karena berjalan pada jaringan 5G dengan tingkat latensi rendah. Dan karakteristik 5G yang ketiga yaitu Massive IoT, dimana dengan berbasiskan teknologi 5G jumlah perangkat IoT (Internet Of Things) yang terkoneksi satu sama lain akan semakin banyak jumlahnya.
Selain itu Aryo dari OPPO Indonesia juga menambahkan layanan berbasis 5G lainnya yang bisa dirasakan pengguna adalah AR Blast. Layanan Aughmented Reality memang sudah hadir saat ini, namun dengan adanya teknologi 5G pengguna bisa merasakan pengalaman baru layanan AR dan dengan lebih lancar. Aryo juga menyoroti soal keunggulan 5G yang memiliki latensi yang rendah. Dimana hal itu bisa sangat berpengaruh pada layanan berbasis cloud. “Tidak hanya cloud gaming yang semakin mulus, tapi juga berbagai layanan lainnya bisa lebih lancar diakses. Misalnya download file berukuran besar bisa dilakukan hanya hitungan detik saja. Dan yang tak kala menarik, perangkat yang digunakan pengguna tidak akan terbebani. Karena berbagai file bisa disimpan dan diakses dari cloud secara lebih mudah dan cepat.”tambah Aryo.
Baca Juga:Sanksi Menanti Oknum Satpol PP Pelaku Penusukan Pengamen12 Tahun Dimekarkan, Kantor Kecamatan Sukasari Masih Ngontrak
Selain keuntungan untuk pengguna, Sukaca dari Smartfren juga menyoroti keuntungan 5G untuk kebutuhan yang lebih besar. “Teknologi 5G bisa juga dimanfaatkan untuk kebutuhan otomatisasi di industri” ujar Sukaca. Hal ini juga diyakini oleh Shannedy, dimana dia memaparkan dengan adanya teknologi 5G akan membawa dampak yang sangat signifikan bagi industri. “Teknologi 5G akan membawa economy impact terhadap industri barang dan jasa yang nilainya hingga mencapai 12,4 triliun US dolar pada 2030” ungkap Shannedy.