Berbeda dengan Islam yang sangat memperhatikan dan menjaga akidah. Karena ia merupakan salah satu pilar terpenting pada diri seorang muslim. Sehinga negara bertanggung jawab dalam menjaganya. Caranya yaitu dengan menjadikan kurikulum pendidikan berbasis akidah Islam. Dengan demikian akan terlahir generasi yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kokoh, berkepribadian Islam, dan menguasai ilmu berbagai ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu terapan. Selain itu, akan menutup celah masuknya ide liberalisme dan pluralisme yang akan merusak akidah. Karena liberalisme akan mengantarkan pada kebebasan dalam segala aspek. Sedangkan pluralisme memandang bahwa setiap agama itu benar dan menganggap kebenaran itu relatif.
Adapun peranan guru dalam proses pembelajaran menjadi sangat urgent. Guru bukan hanya sebagai penyampai materi, tetapi sebagai pemimpin dalam memberikan keteladanan yang baik kepada peserta didik. Guru harus memiliki akhlak yang baik supaya menjadi panutan sekaligus profesional. Untuk itu, negara pun harus memperhatikan kualitas guru. Negara harus memberikan pengayaan guru dari sisi metodologi, sarana dan prasarana yang memadai, serta jaminan kesejahteraan kepada tenaga pendidik.
Tak hanya itu, Islam juga telah menetapkan metode pendidikan yang shahih yaitu bersifat talqiyyan fikriyan yang akan membangun pemahaman, bukan hanya transfer ilmu. Metode ini mengharuskan guru mampu menggambarkan fakta atau ilmu yang disampaikan kepada peserta didik. Sehingga proses penerimaan yang disertai proses berfikir dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku mereka.
Baca Juga:Lahan Subur Pejabat Korup dalam Sistem KapitalisIslam Atasi Pandemi Hingga ke Akar
Alhasil, penunjukkan guru bukanlah hal yang remeh. Karena hal itu disesuaikan dengan tercapainya tujuan pendidikan dalam Islam. Yaitu membentuk kepribadian Islam pada peserta didik. Hanya sistem Islam yang mampu melahirkan generasi yang berkualitas. Oleh karena itu, sudah saatnya Islam kaffah diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan.
Wallahu a’lam bi ash shawab