Salah satu contoh pembelajaran digital adalah dengan memanfaatkan media internet untuk proses pembelajaran. Pada masa pandemi seperti sekarang ini, banyak platform yang menyediakan berbagai konten untuk keperluan pembelajaran. Selama masa pandemi, siswa belajar dari rumah, keterbatasan siswa terhadap akses buku teks pembelajaran tentu tidak semudah ketika belajar secara tatap muka di sekolah. Kehadiran konten-konten pembelajaran secara digital akan sangat membantu dalam proses pembelajaran.
Salah satu tugas pokok dan fungsi guru adalah mengajar. Proses membelajarkan kompetensi kepada siswa merupakan tugas yang tidak dapat dilepaskan dari sosok guru. Sebagai upaya agar kompetensii dapat tercapai, diperlukan konten pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran. Di masa pandemi, meskipun banyak konten pembelajaran yang dapat diakses di internet, guru diharapkan mampu membuat sendiri atau setidaknya menyesuaikan konten pembelajaran digital yang sudah ada. Hal ini dikarenakan karakteristik dan permasalahan belajar setiap siswa di setiap sekolah tentunya tidak sama.
Dalam pembuatan konten pembelajaran digital, guru sebisa mungkin dapat membuat konten sendiri. Andaikata terpaksa menggunakan konten orang lain, maka kita harus mencantumkan sumber secara lengkap, agar tidak dicap plagiat. Pembuatan konten pembelajaran digital hendaknya disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik siswa di tempat mengajar, agar dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menunjang keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Konten pembelajaran digital yang dibuat dapat berupa video, gambar, ataupun file word, ppt dan sebagainya.
Baca Juga:Wasiat Ki Hajar Dewantoro Bagian 4 “Merdeka Belajar”Jalan Pantura Hampir Lumpuh, Luapan sungai Cipunagara Banjiri Jalan
Kemudian konten digital tersebut dapat dibagikan melalui website, blog ataupun diberikan melalui media sosial kepada siswa. Digitalisasi apapun yang telah diciptakan guru, maka interaksi dalam pembelajaran harus wajib dilakukan misalnya dalam forum tanya jawab dengan sinkron maupun asinkron agar demokratisasi dan pemahaman materi lebih baik. Disamping itu pendalaman materi melalui dialog maupun tugas menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pembelajaran yang baik.
Konten pembelajaran yang berupa video, sebaiknya dibuat dengan durasi yang tidak terlalu lama, hal ini untuk meminimalisir penggunaan kuota internet. Selain itu, konten pembelajaran yang berupa teks juga tetap perlu dibuat, sekalipun sudah ada konten yang berupa video. Tujuannya apabila kuota jaringan internet lambat maka siswa tetap bisa menggunakan alternatif materi pembelajaran lain berupa teks yang umumnya lebih ringan untuk dibuka. Materi yang akan dijadikan konten pembelajaran sebaiknya disajikan dengan ringkas dan jelas. Hal ini untuk menghindari agar siswa tidak jenuh dalam mempelajari materi yang diberikan.