SUBANG-Sebanyak 1.900 pembudidaya dan petani tambak ikan menderita kerugian mencapai lebih dari Rp5 miliar, akibat banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Subang. Dinas Kelautan dan Perikanan menginventarisir adanya tambak yang terendam.
Salah Satu petambak Pantura Oding (43) mengaku menderita kerugian yang lumayan besar. Pasalnya, ikan-ikan yang ada di tambaknya jika di jual mencapai Rp100 jutaan sekali panen. “Saya dan mungkin petambak lainnya kebingungan. Saya berharap ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Subang,” katanya.
Senada dengan petambak lainnya Endang Kusnadi (50), yang menginginkan bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Subang. Ikan-ikan yang berada di tambaknya terendam banjir, dan dipastikan keluar dari tambak. “Kita akan minta bantuan dari pemerintah daerah, melalui dinas terkait. Mungkin jika di komulatif semuanya bisa sampai Rp5 miliar lebih, tambak-tambak dan semua yang terendam karena banjir,” ungkapnya.
Baca Juga:Aqua Subang Kirim Logistik untuk Warga Terdampak BanjirBanjir Mulai Surut, Ini Status TMA Sungai Cipunagara
Petambak asal Desa Pringkasap Kecamatan Pabuaran, H. Ono juga mengungkapkan tambak miliknya merugi hingga Rp5 miliar. Kerugian tersebut dari 31 kolam dengan berbagai luas, yang terdiri dari ikan dan pakan. “Jika dihitung kerugian mencapai Rp5,7 miliar dari 31 kolam. Itu yang baru tercatat, kami masih mendata petambak lain yang kena dampak banjir di Desa Pringkasap,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang Drs. Rahmat Effendi S.Sos mengatakan, terdata oleh pihaknya karena banjir yang terjadi mengakibatkan 1.500 petambak dan 400 pembudi daya air tawar yang terdampak banjir. Mengenai kerugian, pihaknya masih melakukan inventarisir. “Data terakhir kita terima capai 1.900, saat ini kita sedang coba menghitung jumlah kerugiannya,” ujarya.
Dampak banjir tersebut, Rahmat memaparkan, empat tambak air payau di empat kecamatan yaitu di Blanakan 1.660 Hektare, Sukasari 630 hektare, Legonkulon 1.080 hektare, Pusakanegara 989 hektare. Kolam air tawar ada di 5 kecamatan, antara lain Kecamatan Pabuaran 208 hektare, Pagaden 92 hektare, Pagaden Barat 71 hektare, Cibogo 137 hektare, Cipunagara 7 hektare dan Cipendeuy 3 hektare.
“Secara keseluruhan jumlah luas tambak dan kolam air tawar yang terdampak banjir ada seluas 4.887 hektare,” paparnya.
Mengenai bantuan yang diinginkan petambak dan pembudi daya air tawar, pihaknya akan mencoba berkomunikasi dengan bagian terkait. Apakah akan ada bantuan terhadap pembudi daya dan petambak. “Kita akan coba komunikasikan, karena ini mencapai 1.900 pembudi daya dan petambak,” ungkapnya.(ygo/vry)