SUBANG-Politeknik Negeri Subang (Polsub) kini memiliki gedung baru jurusan Agroindustri di Kampus 2 Cibogo. Gedung megah ini merupakan yang ketiga dibangun setelah sebelumnya dibangun Gedung Kuliah Bersama dan Jurusan Manajeman Informatika.
Direktur Politeknik Negeri Subang, Ir Ridwan Baharta, M.Sc mengatakan, gedung Kuliah Bersama dan Jurusan Manajeman Informatika selesai dibangun tahun 2019. Pembangunan gedung akan terus dilakukan. Tahun 2021 ini tengah melakukan proses untuk pembangunan gedung jurusan Pemeliharaan Mesin. Saat ini masih dalam proses lelang. Ditargetkan sebelum bulan April sudah melakukan tanda tangan kontrak untuk pengerjaan gedung tersebut.
“Gedung ini (Pemeliharaan Mesin, red) yang paling besar,” ungkapnuya kepada Pasundan Ekspres usai meresmikan gedung Jurusan Agroindustri, Rabu (10/2).
Baca Juga:Kejam, Penjual Gorengan Setubuhi Siswi SMP Setelah DibunuhSaluran Tarum Timur Amblas  di Desa Simpar
Polsub merencanakan membangun 22 gedung di luas lahan 40 hektar di Cibogo tersebut. Ridwan menyebut, sudah mengantongi AMDAL dan Izin Mendirikan Bangunan (IBM) untuk 22 gedung tersebut.
“Ke depan kita harus tetap berjuang, masih 18 gedung lagi yang harus kita bangun,” katanya.
Sementara itu, Ketua Jurusan Agroindustri Politeknik Negeri Subang, Wiwik Endah Rahayu, S.TP.,M.Si menjelaskan mengenai gedung Jurusan Agroindustri yang baru saja diresmikan. Biaya pembangunan Gedung Agroindustri ini bersumber pada dana APBN melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dengan total biaya pembangunan Rp28.044.663.590. Biaya itu untuk membangun infrastruktur yang terdiri dari Gedung Agroindustri (3 lantai) dengan luas bangunan 2.745,2 m2 dan luas lahan 9300m3 dengan durasi pekerjaan 7 bulan (Juni-Desember 2020).
“Selain gedung yang telah kami punya, sarana prasarana pendidikan juga telah kami punyai secara lengkap,” katanya.
Dia mengatakan, dengan adanya sarana prasarana tersebut dapat mendukung visi yang telah ditetapkan yaitu menjadi salah satu Program Studi terbaik di Indonesia pada tahun 2030 dan berpartisipasi secara positif terhadap ketercapaian visi institusi yaitu pada tahun 2030 menjadi salah satu politeknik negeri terbaik di Indonesia.
Dia menjelaskan, selain infrastruktur, kualitas dan kuantitas SDM juga terus kami tingkatkan. Tahun ini ada 3 personil baru yang terdiri dari 2 dosen dan 1 PLP. Hal tersebut dirasa perlu mengingat rasio mahasiswa dan dosen yang perlu dipenuhi.