Sejarah mencatat begitu banyak ilmuwan sekaligus agamawan yang lahir pada masa kekhilafahan. Mereka adalah para ilmuwan muslim yang ahli di bidangnya. Sekaligus mereka juga sebagai ahli agama. Siapa yang tidak kenal dengan sosok Ibnu Sina? Beliau ahli filsuf sekaligus dokter terbesar dengan gelar Medicorum Principal alias Raja Diraja Dokter. Gelar ini disematkan oleh tradisi kedokteran Eropa klasik. Ibnu Sina menulis banyak buku tentang kedokteran, seperti Prinsip-prinsip Kedokteran (al-Qanun fi at-Tibb). Kemudian ada Abul Qasim az-Zahrawi al-Qurtubi, seorang ahli bedah dan dokter gigi muslim berkebangsaan Spanyol. Tak kalah hebat dari laki-laki, para perempuan juga ada Ukhtu al-Hufaid bin Zuhur dan putrinya. Mereka dokter wanita yang bertugas di Istana Khalifah al-Mansur di Andalusia. Kemudian Zainab sebagai ahli ilmu bedah dan penyakit mata zaman Bani Umayyah. Mereka adalah muslimah yang taat beragama. Masih banyak para ahli ilmu dan agama lainnya.
Dengan demikian sungguh indah ketika sistem pendidikan Islam diterapkan. Sistem ini telah terbukti mampu menghasikan generasi cemerlang, dan berkepribadian Islam, siap menghadapi bahtera kehidupan ke depannya. Saatnya kita buang jauh sistem kapitalisme sekulerisme yang telah membuka lebar moderasi, dimana moderasi hanyalah sebagai pintu masuk pendangkalan akidah para peserta didik.
Wallahu a’lam bi ash-shawab.