Susana mengisahkan, dirinya menyandang disabilitas sejak berusia 8 tahun. Saat itu, dirinya mengidap satu penyakit persendian yang memaksa dirinya untuk dirawat secara intensif di rumah sakit. Namun, selepas pulang dari rumah sakit bukannya sembuh, malah harus dibantu kursi roda.
Dirinya mengaku sempat frustasi dengan kondisinya itu. Namun, besarnya support keluarga yang membuat dirinya bisa bertahan untuk menjalani hidup. Apalagi, saat ini juga ada dukungan dari suaminya untuk mengembangkan usaha makanan ringan tersebut. “Saya menikah 2011 lalu. Sejak saat itu, saya bersama suami berkomitmen untuk fokus ke pengembangan produk,” kata Susans.
Hebatnya, kondisi suaminya pun sama. Satu kakinya lumpuh dan hanya bisa berjalan dengan bantuan tongkat. Namun, keterbatasan fisik keduanya tidak menyurutkan semangat untuk terus produktif. Kini usahanya maju, dan produknya pun mulai dikenal secara luas. “Ini juga berkat bantuan dari pemerintah yang terus mensupport para pelaku UMKM. Adanya Galeri Menong, salah satunya yang turut menyukseskan bisnis makanan ringan kami,” ucapnya.(add/sep)