MAJALENGKA – Besok, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni.
Peringatan Hari Lahir Pancasila mengacu pada sejarah dicetuskannya Pancasila pada 1 Juni 1945 oleh Presiden pertama RI, Soekarno, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Indonesia, kata Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan, Jatiwangi, Majalengka, KH Maman Imanulhaq, sangat beruntung memiliki Pancasila yang digali oleh para pendiri negara. Menurutnya, dengan kekuatan Pancasila, Indonesia tetap satu meski terdiri dari berbagai agama, suku bangsa, dan adat istiadat.
“Pancasila adalah kalimatu sawa. Kalimat yang menyatukan jiwa kita sebagai bangsa Indonesia,” kata KH Maman Imanulhaq yang karib disapa Kang Maman dalam Peresmian Masjid Jamie’ Al-Ushlah Ds. heuleut Kec. leuwimunding Kab. Majalengka. Minggu (30/5).
Baca Juga:Dinamika Politik di Jateng jadi Perhatian PDIP Jabar, Ini SebabnyaОбзор И Отзывы О Брокере С Нулевым Спредом Tickmill
Anggota DPR RI dari Fraksi PKB ini mengungkapkan, di tengah pergeseran arah kebijakan dan ideologi politik di negara-negara dunia, Islam Aswaja Al-Nahdliyah tetap kokoh bersanding dengan ideologi Pancasila.
“Hanya Indonesia yang ideologinya tidak pernah berubah semenjak merdeka. Hanya Indonesia yang istiqomah untuk menjadikan pancasila sebagai ideologi kita. Pancasila telah menyatukan kita,” ujarnya.
Bahkan katanya, Pancasila dan Islam Ahlusunnah Waljamaah al-Nahdliyah mampu menangkal berbagai tantangan yang dihadapi bangsa termasuk terorisme dan radikalisme.
Kata Kang Maman, kerekatan antar suku dan agama di tengah bangsa Indonesia yang majemuk bahkan hingga mahsyur ke luar negeri, hal itu membuat Raja Kerajaan Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud datang dan menyaksikan langsung perdamaian di Indonesia.
“Islam Indonesia telah membuktikan mampu menangkal terorisme dan radikalisme. Sehingga Raja Salman pun belajar ke Indonesia untuk melihat dari dekat. Bagaimana islam Indonesia mampu merekatkan perbedaan, mampu menjadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk menyatukan,” kata aan terhadap NKRI, anggota badan kajian MPR RI ini.
Dalam kesempatan dihadapan para kyai di Majalengka, Kang Maman menegaskan bahwa Indonesia tetap kuat karena ada kekuatan Islam ahlussunah waljamaah.
“Islam Indonesia adalah Islam ahlussunah waljamaah. Indonesia tetap kuat, Indonesia tetap ada, Indonesia tetap jaya karena ada kekuatan Islam ahlussunah waljamaah,” katanya.(red)