“Kalau kita mau kirim haji, 3 bulan sebelumnya sudah harus bayar. Down payment atau lengkap,” ungkapnya
“Mulai dari bayar buat transportasi, buat hotel, makanan. Ini kan belum,” tambahnya.
Selain itu, Arab Saudi hanya mengakui tiga jenis vaksin dan bukan sinovac.
“Nah kita untuk lobi kuota, gak kita lakukan. Kirim menteri gimana, kalau perlu Presiden turun ke sana,” Ungkap Beliau. Berikutnya bayar semua, dan jika dibatalkan bisa diatur kembali uangnya.
Baca Juga:Jadwal Lamaran Lesti Kejora dan Rizky Billar yang Akan Disiarkan di TelevisiBTS Festa 2021, Merayakan Hari Jadi ke – 8 dengan ARMY Secara Virtual
“Ini kan yang ginian kagak dikerjain, tiba-tiba udah mutusin kita gak naik haji,” Jelasnya.
“Yang kedua, hampir semua proyek infrastruktur itu kebanyakan merugi. Kenapa? Karena perencanaan yang ngasal,” ucap Rizal Ramli.
“Jokowi berkunjung ke mana, dia bilang, ‘Bangun nih jalan ini.’ Dibangunin. Zaman dulu, Indonesia dari zaman pak Soeharto, zaman kita, perencanaan itu betul-betul matang, prospeknya kaya apa, return-nya kayak apa, bukan berdasarkan daftar keinginan Presiden,”.
“Sehingga tidak aneh banyak proyek infrastruktur merugi, contohnya monorail yang di Palembang, itu ancur-ancuran, Kertajati, banyak lagi yang lain. Bukan hanya mubazir, tapi duitnya kan udah abis,” ungkap Rizal Ramli.
Pakar Ekonomi tersebut mengungkapjan juga bahwa dana haji yang ada ternyata diinvestasikan melalui produk syariah, melalui produk BUMN dan Bank.
“Nah, kebanyakan kan BUMN itu sebagian besar merugi, atau untungnya kecil sekali. Rasio utang dibandingkan modal, dari semua BUMN di bidang infrastruktur itu udah di atas empat kali. Itu kalau swasta udah bangkrut,” jelas Rizal Ramli.
Beliau pun menegaskan bahwa Semua ada datanya:
“Kalau kita buka-bukaan begini, jangan bercanda sama Rizal Ramli dah. Track Record kita udah lama urusan begini, sebelum ngomong pasti ada datanya, ada analisanya, ada dokumennya,” Imbuh Rizal Ramli.
(Re/JNI)