Mesir merupakan negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia untuk pertama kali, begitu pula Palestina. Mufti Palestina yang kemudian melobi beberapa negara arab untuk dapat ikut mengakui kemerdekaan negara Indonesia kala itu. Rasa persaudaraan yang tinggi juga membuat hal ini menjadi faktor yang melatarbelakangi turun tangannya Indonesia terhadap konflik tersebut, tidak hanya itu Indonesia juga aktif dalam menentang penjajahan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina, Indonesia juga ikut fokus pada isu kemanusiaan dimana hal ini menjadi topik utama dalam organisasi dunia, Indonesia pun anti pada kolonialisme sejak zaman presiden Ir. Soekarno, Indonesia ingin sekali dapat menjunjung perdamaian dunia juga stabilitasi politik dalam negerinya. Dengan adanya beberapa faktor terkait yang menjadi alasan untuk Indonesia turun tangan ini membuat pemerintah bertindak melakukan berbagai pertentangan, seperti diantaranya menjadi salah satu negara yang ikut memberikan dorongan pada PBB agar dapat mengeluarkan kebijakan untuk isu tersebut, pemerintah juga turun tangan dengan mengutus menteri luar negeri agar dapat melakukan koordinasi dengan beberapa negara di Timur Tengah untuk mengadakan KTT melalui OKI, serta Indonesia juga ikut terlibat dalam berbagai diplomasi yang dilakukan dalam tingkat PBB. Mengadakan pembicaraan dengan negara Eropa yang salah satunya ini adalah Perancis, dimana pada akhirnya membuat Prancis megeluarkan Ultimatum kepada Israel untuk dapat segera mewujudkan perdamaian.
Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh dunia begitupun Indonesia, semua menentang perbuatan tidak manusiawi Israel terhadap Palestina. Dengan begitu, tampak sangat jelas sekali rasa kepedulian dan tingginya rasa peraudaraan, tidak hanya dengan yang berlatarbelakang sama, tetapi setiap perbuatan dan tindakan yang melanggar hak asasi tiap individu maka hal tersebut akan menjadi concern setiap bangsa dan negara baik dalam naungan suatu organisasi dunia, yaitu PBB maupun secara personal. (*)