Oleh Ummu Munib
Ibu Rumah Tangga
Sudah setahun lebih pandemi Covid-19 menyelimuti negeri ini. Kian hari jumlah yang terpapar, angkanya kian meninggi. Entah sampai kapan berakhir, berharap agar wabah segera tertangani. Salah satu daerah yang tak luput mengalami kejadian ini adalah Kabupaten Bandung, angka penderita Covid-19 makin tak terkendali.
Ayobandung.com (25/5/2021) melansir, adanya puluhan warga di RW 04 dan RW 09 Desa Tarajusari Kecamatan Banjaran  Kabupaten Bandung, terpapar Covid-19. Yadi Permana selaku ketua RT03 RW09 pihaknya melakukan penutupan akses masuk pemukiman dalam rangka pencegah penyebaran virus sejak Senin 24 Mei 2021. Kepala Desa Tarajusari, Uli Mulia mengatakan, 22 orang warga yang terkonfirmasi Covid-19 kini tengah melakukan isolasi mandiri, dan atas inisiatif warga maka dibuat dapur umum untuk membantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri.
Selain itu, Bisnis.com melansir bahwa sebanyak 109 orang karyawan PT Feng Tay juga terindikasi positif Covid-19. Dari total 16.000 orang karyawan Feng Tay, setelah dilakukan pengecekan, sebanyak 2.319 karyawan mengaku telah bepergian ke luar daerah selama libur lebaran, baik itu piknik, berkunjung ke rumah saudaranya atau sebaliknya. Sehingga pihak perusahaan melakukan tes antigen terhadap mereka, dan hasilnya 109 karyawan dinyatakan positif. Hal ini disampaikan Rukmana selaku Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bandung, saat dikutip Bisnis dari keterangan resminya, Selasa (25/5/2021).
Baca Juga:Racun Berbalut MaduPajak Menjadi Tulang Punggung Ekonomi, Kezaliman Nyata Terhadap Rakyat
Penambahan angka penderita Covid-19 juga terjadi di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot. Sebanyak 40 warga kini diyatakan positif. Kasus ini mendapat perhatian dari jajaran Polsek Dayeuhkolot. Mereka langsung turun ke lapangan untuk memberikan semangat dan bantuan makanan juga sembako membantu warga yang terpapar positif Covid-19. (JurnalSoreang, 29/05/2021)
Meningginya angka penderita Covid-19 di tengah masyarakat membuktikan bahwa upaya pemerintah dalam penanganan wabah ini belum membuahkan hasil sesuai yang diharapkan. Evaluasi harus terus dilakukan terhadap kebijakan yang telah penguasa gulirkan. Salah satunya kebijakan bak setengah hati, ketika masyarakat dilarang mudik, namun dibolehkan piknik. Tak ayal sejumlah objek wisata dipadati pengunjung sejak hari kedua Idulfitri. Sebagian pengunjung tanpa memperhatikan prosedur kesehatan, mereka berdesakan, tanpa menjaga jarak, bahkan tidak mengenakan masker. Terlebih bagi mereka yang telah mendapatkan vaksin Corona, merasa aman dari paparan Covid-19. Padahal semua itu tidak menjamin, karena peluang seseorang terjangkit Covid-19 usai divaksin tetap ada. Maka semestinya tetap menerapkan protokol kesehatan. Oleh karena itu tidak heran angka penderita Covid-19 melonjak pasca libur Idulfitri.