Ketika penyelenggara telekomunikasi komersial (swasta) tidak melirik wilayah-wilayah yang tidak menguntungkan bagi mereka, maka pemerintah turun tangan untuk mendorong pembangunan. Ini adalah konsekuensi diterapkannya sistem kapitalis. Dalam sistem ini pelayanan lebih diutamakan kepada kelompok yang bisa memberikan keuntungan daripada rakyat secara umum. Peran pemerintah dalam sistem kapitalis lebih kepada regulator daripada melayani atau mengurus rakyat. Pelayanan masyarakat diserahkan kepada pihak lain yang mempunyai modal untuk melakukannya. Sementara rakyat secara umum harus membayar untuk bisa menikmati pelayanan yang menjadi haknya.
Dalam bidang pendidikan misalnya, sejak Covid-19 mewabah, penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara PJJ atau daring. Untuk bisa mengikuti proses belajar mengajar, seorang siswa harus mempunyai smart phone dan kuota. Itu saja ternyata belum cukup, siswa tersebut harus tinggal di wilayah yang terlayani jaringan internet. Bagi siswa yang tinggalnya di kota tidak masalah, bagaimana siswa-siswa yang tinggal di desa-desa? Wabah Covid-19 adalah satu masalah, dan jaringan internet yang tidak merata adalah masalah lain yang seharusnya sudah selesai seandainya paradigma pemerintah dalam membangun negara ini tidak kapitalistik.
Wabah Covid-19 ini lebih menegaskan lagi kegagalan sistem kapitalisme. Banyak orang yang masih berharap pada sistem yang sedang diterapkan sekarang. Tapi bagi orang yang berakal, mereka tidak bisa memungkiri kenyataan bagaimana proses belajar mengajar lewat daring bisa optimal, jika tidak semua wilayah di negeri ini terlayani internet? Ada anak yang harus berjalan berkilo-kilo meter hanya untuk mencari sinyal internet, ada seorang mahasiswa yang jatuh dari kubah masjid demi mendapatkan sinyal. Belum lagi masalah siswa yang tidak mempunyai smart phone dan tidak setiap hari mereka bisa membeli kuota.
Baca Juga:Pendidikan Pengurangan Resiko Bencana di Sekolah7 Ciri Radang Usus Buntu ini Bisa Kamu Cek Sendiri
Dalam bidang pendidikan saja permasalahannya kompleks, belum lagi bidang-bidang lainnya. Apakah ini belum cukup untuk kita berpaling ke sistem yang lebih baik? Islam, lebih dari sekedar agama ternyata jika kita sabar mendalaminya akan nampak keunggulannya dibanding sistem-sistem lainnya. Di dunia ini hanya ada tiga sistem kehidupan. Sistem kapitalisme, sosialisme/komunisme dan Islam. Ketiga sistem ini sudah pernah manggung di dunia. Sistem Islam pernah menguasai dua per tiga dunia dengan peradaban cemerlangnya yang tidak pernah ada bandingannya sampai saat ini.