Melalui Pelestarian Puspa dan Satwa dalam Perspektif Geografi
Oleh:
1.Ani Latifah,S.Pd,M.Sc ( Guru Geografi SMA 11 Yogyakarta )
2.Drs.H.Priyono,M.Si ( Dosen pada Fakultas Geografi UMS dan fasilitator Workshop penulisan Koran tk MGMP Geografi Provinsi DIY )
Cinta Puspa dan Satwa merupakan langkah untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Para ahli yang memberikan pendapat dalam mendefinisikan pengertian keanekaragaman hayati, namun secara umum pengertian keanekaragaman hayati menurut UU No. 5 Tahun 1994 adalah keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem aquatik lain, serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies dalam ekosistem. Keanekaragaman hayati disebut juga dengan biodiversitas (biodiversity). (Anonim ; 05.00;16-12-2017)
Menurut pendapat Soerjani (1996) yang mengatakan bahwa keanekaragaman hayati menyangkut keunikan suatu spesies dan genetik di mana makhluk hidup tersebut berada. Keanekaragaman hayati disebut unik karena spesies hidup di suatu habitat yang khusus atau makanan yang dimakannya sangat khas. Contohnya komodo (Varanus komodoensis) hanya ada di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, Gili Dasami, dan Padar; Panda (Ailuropoda melanoleuca) yang hidup di China yang hanya memakan daun bambu; dan koala (Phascolarctos cinereus) yang hidup di Australia yang hanya memakan daunEucalyptus (kayu putih).
Baca Juga:Bagaimana Ciri-ciri Darah Tinggi? Ukur Dengan Cara IniBEM UI 2021 Tidak Main-Main, Ini Referensi Akurat: Jokowi “The King of Lip Service”
Kenekaragaman hayati pada siswa Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dipelajari pada pelajaran Biologi kelas Xi SMA dan pelajaran Geografi kelas Xi SMA pada materi Biosfer. Siswa mempelajari Biosfer (Lapisan makhluk hidup yang berupa tumbuh – tumbuhan atau hewan serta persebarannya di belahan dunia bahkan di Indonesia yang kaya akan flora fauna dan secara geologis di Indonesia persebarannya di kelompokkan menjadi tiga bagian yaitu ; 1) Indonesia bagian barat ( tipe Asiatis), 2) Indonesia Bagian Tengah ( tipe peralihan) dan 3) Indonesia bagian Timur ( Tipe Australis).Persebaran flora dan fauna di dunia sangat dipengaruhi oleh ; 1) faktor klimatik (suhu, angin, kelembaban udara dan curah hujan), 2). Faktor Fisiografi (relief suatu tempat), 3). Faktor edafik (jenis tanah), 4).Faktor biotik (hewan ), dan 5) Faktor campur tangan manusia. (Yulmadia Yulir ; 2017 ; 25 ).Indonesia merupakan negara beriklim tropis sehingga berbagai jenis tanaman bisa tumbuh subur di Indonesia. Indonesia bisa dikatakan sebagai surganya dunia karena banyak keanekaragaman hayati baik di darat maupun di laut. Indonesia mempunyai luas daratan yang terhitung hanya sepertiga dari lautan sehingga kekayaan keanekaragaman Hayati di laut jumlahnya sangat banyak. Kenekaragaman hayati di darat maupun di laut menyuguhkan keindahan alam yang tak ternilai.