Pansel pun merumuskan soal untuk seleksi. Juga menantang para peserta. Soal yang harus dijawab cuma satu. Menjelaskan masalah di internal BUMD SS lalu apa solusinya? Bahkan hasil audit keungan pun menjadi bagian dari masalah itu.
Wah seru! Hanya yang mengerti manajemen perusahaan yang bisa menjawabnya. Keseruan bertambah. Peserta harus menjawab secara tertulis. Bukan diketik. Dijawab saat tes tulis. Saat itu juga. Seperti ujian mahasiswa.
Lalu dalam sesi tes wawancara, mereka harus menjelaskan gagasan apa yang ditulis. Fokus menyampaikan solusi untuk mengatasi masalah SS.
Baca Juga:Wacana Vaksin Ketiga untuk Booster, Ini Pendapat EpidemiologSeri Belajar Ringan Filsafat Pancasila ke 53
Menurut saya, Pansel-nya juga bagus. Lima orang dari beragam latar belakang: akademisi cum pengusaha, rektor, mantan direktur BUMD besar, dua orang mewakili Pemda Subang.
“Saya puas. Pertanyaan Pansel-nya juga bagus. Simpel tapi kita harus jawab mendalam. Kami peserta benar-benar tertantang. Terimakasih,” kata seorang peserta yang saya tanya usai tes wawancara di Lembah Gunung Kujang.
Akhirnya Pansel berhasil menyeleksi 9 peserta. Disodorkan ke bupati untuk dites langsung oleh bupati bupati selaku pemegang saham. Tugas Pansel selesai. Tinggal tugas pembantu Pansel yang menyiapkan administrasi.
Bupati benar-benar bersemangat. Satu persatu peserta diwawancara. Ditanya visi dan pengetahuannya untuk membesarkan SS. Dari mulai pukul 11 siang. Istirahat. Lalu selesai sekitar pukul 15.00.
Wawancara dengan bupati tidak kalah seru. Sebab, bupati pun seorang pengusaha. Ia mengeluarkan pengetahuan dan pengalamannya. Wawancara itu ibarat seorang CEO yang mencari direksi yang handal.
Ada dua hal yang diuji bupati. Mental dan gagasan. Dari sisi mental, bupati menguji ketulusan dan motivasinya memimpin SS. Dari sisi gagasan, mana gagasan realistis yang bisa membesarkan SS. Tanpa modal besar tapi menjalankan bisnis yang profitable serta realistis. Beberapa orang terlihat santai. Beberapa peserta juga terlihat kebingungan menjawab pertanyaan CEO itu.
Di luar sana, publik masih menerka, siapa yang dipilih bupati memimpin SS.
Baca Juga:Media Pembelajaran Berbentuk Animasi dan Video dengan Pendampingan KKN TematikBerita Hoax
Tibalah antiklimaks. Pemda mengumumkan tiga nama direksi. Direktur Utama Aziz Muslih, Direktur Operasional Haerul Anwar yang biasa disapa Mas Bobi, Direktur Keuangan Deden Insan Nugraha.