Bayu juga menanggapi data kemenkes yang menyebutkan bahwa 90 persen kasus kematian COVID-19 lebih banyak terjadi pada orang yang belum vaksin. Menurutnya, angkanya sebetulnya masih di bawah itu.
Dirinya setuju dengan target pemerintah untuk mendorong vaksinasi di tengah banyaknya warga yang menolak divaksin serta ruang perawatan COVID-19 yang penuh.
Bayu menyatakan, “Saya setuju dengan langkah mempercepat vaksinasi yang seharusnya juga didukung dengan edukasi dan langkah pemberantasan info hoaks agar orang semakin yakin untuk vaksin. Tapi info hoaks ternyata lebih masif sehingga hal itu menghambat proses peningkatan angka vaksinasi.”
Baca Juga:Seri Belajar Ringan Filsafat Pancasila ke 53Media Pembelajaran Berbentuk Animasi dan Video dengan Pendampingan KKN Tematik
Bayu juga menjelaskan bahwa virus SARS-CoV-2 akan tetap terus bermutasi sehingga kita memerlukan vaksin yang lebih baru. Seluruh vaksin yang ada kini juga menurutnya bisa diperbarui dengan hasil penelitian yang ada.
“Apabila dinilai varian yang baru benar-benar dapat mengurangi signifikan kemampuan vaksin terhadap virus SARS-CoV-2 maka akan dibuat semacam booster untuk vaksin tersebut. Namun, itu pun jika memang ada alokasi khusus yang tidak mengganggu vaksinasi secara umum maka bisa diberikan,” kata bayu.(red)