Oleh: 1.Agus Anggoro Sigit,S.Si,M.Sc ( Dosen Fakultas Geografi UMS dan Pencipta Puisi Geografi ) )
2.Drs.H.Priyono,M.Si ( Dosen Fakultas Geografi dan Kolumnis Koran Jabar.Pasundan.ekspres )
TABAYYUN..TABAYYUNLAH
Kudengar suara-suara di luar sana
Suara parau yang mengusik telinga juga dada
Gaduh…riuh…menyesak ruang media
Sejenak dalam hati kubertanya…
Mengapa suara-suara itu bagai perang kata
Mengapa kabar berita menuai pro dan kontra?
Sedikit tah tak jadi mengapa…
Namun sedikit tahu jadi mengapa bila salah mengelola
Sedikit tahu bisa berbuah masalah ujungnya
Bila sedikit tahu tapi sudah banyak bicara
Bila sedikit tahu tapi sok tahu gayanya
Tabayyun…ya tabayyun…
Mencari kebenaran dengan cara santun
Begitulah adab dalam menuntun
Tabayyun…tabayyunlah..!
Indahkah lidah bila berkata salah?
Tak rugikah diri bila kaki salah melangkah?
Perkembangan teknologi komunikasi disamping memberikan dampak positif bagi pengguna , akan tetapi juga memiliki efek negative yang dahsyat apabila tidak cerdik mengendalikan . Kasus pandemic corona-19 yang belum menunjukkan penurunan bahkan meningkat di Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia belum menemukan strategi yang jitu untuk mengusir virus ganas ini yang sudah memakan korban dalam jumlah besar dan dalam perkembangannya bahwa peran media sosial memberi kontribusi nyata dalam menyebar informasi tentang virus corona-19.
Baca Juga:PPDB yang Masih GalauKolaborasi untuk Publikasi
Setiap negara memiliki strategi untuk menangani penyakit ini misalnya negara tirai bambu China dengan menerapkan lockdown secara ketat dan media sosial yang berkembang di Wuhan sangat berperan secara significant dalam memberitakan serta meningkatkan kepercayaan masyarakat di sana. Berita yang beredar di video tentang pengalaman berharga dari mahasiswa Indonesia yang kuliah di sana bahwa orang di Wuhan cepat sekali bangkit karena masyarakatnya saling menyemangati satu sama lain dan memberitakan hal tentang optimisme, semangat baik tentang hidup dan kesembuhan. Hal inilah yang membangkitkan semangat optimisme di tengah masyarakat yang mengalami tekanan dan kesulitan. Media sosial di Wuhan tidak meneror dengan pemberitaan negatif tentang covid , akan tetapi memberikan berita positif dan penuh semangat.