Oleh
1.Dra.Hj.Umrotun,M.Si ( Dosen Fakultas Geografi UMS )
1.Drs.H.Priyono,M.Si ( Dosen Fakultas Geografi UMS dan Kolumnis Jabar.Pasundan,ekspres )
Kenapa perlu publikasi ? Jika seorang guru atau dosen mengajar di depan kelas maka obyek yang diajar akan terbatas jumlahnya, mahasiswa/siswa yang diajar bisa dihitung, jadi ilmu yang ditransfer kepada mereka yang diajar tidak seperti jika ilmu itu disusun dalam bentuk buku atau ditulis dalam sebuah artikel kemudian dipublikasikan. Disamping bisa dibaca banyak orang , juga dapat diwariskan ke generasi berikutnya sepanjang masa. Lebih lebih perkembangan teknologi digital semakin canggih akan meberi manfaat yang lebih banyak pembacanya. Itulah ilmu yang memberi manfaat banyak orang dan selagi ilmu itu masih dimanfaatkan atau dibaca oleh orang lain maka pahalanya tetap mengalir kepada penciptanya. Begitu mulia bila karya dapat dipublikasikan.
Rosululloh Muhammad saw berpesan : “Carilah ilmu sampai ke negeri China”. Makna nasehat Sang Pencerah pembawa risalah tersebut bahwa islam konsen terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan dalam Al Qur’an menempatkan orang yang beriman dan berilmu memiliki derajat yang lebih tinggi ( Surah Al mujadilah ayat 11 ), disamping itu islam tidak pernah membuat sekat antara islam dan bukan islam dalam soal muamalah sehingga belajar dimana dan kepada siapa saja untuk mengkaji ilmu diberi kebebasan, sebaliknya Muhammadiyah yang bergerak di bidang amal usaha pendidikan, terbuka untuk menerima mereka yang mengkaji ilmu, bahkan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Papua, sebagian besar mahasiswanya berasal dari kalangan non muslim, inilah indahnya mencari ilmu untuk kesejahteraan masyarakat dan membangun peradapan.
Baca Juga:Penyebab Serangan Jantung yang Perlu DiwaspadaiDaftar HET Obat-Obatan Covid 19
Di masa pandemi ini , kesempatan untuk mencari dan menyebarkan ilmu terbuka lebar dengan peserta yang besar tergantung fasilitas zoom yang dimiliki melalui berbagai cara baik workshop, pelatihan maupun webinar. Dari berbagai kegiatan kajian keilmuan secara online yang diselenggarkan oleh berbagai Institusi baik dalam maupun luar negeri, ada yang menarik adalah kegiatan wokshop yang diadakan oleh Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan guru Geografi yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP ) Geografi Provinsi DKI Jakarta,Propinsi DIY maupun Tingkat Nasional. Yang spesifik dan bergengsi adalah karena model pembelajaran, proses pembimbingan dan outputnya. Setiap workshop diberi tema yang berbeda sesuai kebutuhan peserta dan ketersediaan kompetensi fasilitator. Misalnya workshop dengan MGMP Geografi Nasional mengambil tema : KAJIAN GEOGRAFI DENGAN BASIS TEKNOLOGI, SPASIAL, DAN PUBLIKASI, dilaksanakan tgl 16-22 april 2020. Dilanjutkan dengan MGMP provinsi DKI Jakarta dengan tema : PENULISAN KARYA TULIS JURNAL,PTK DAN KORAN/MEDIA MASA dan terakhir dengan MGMP Geografi DIY mengambil tema, : PENULISAN KARYA TULIS JURNAL,PTK ,KORAN DAN PUISI GEOGRAFI.