Penyembelihan hewan qurban memberikan pelajaran bagi kita bahwa setiap ibadah hendaklah didasarkan pada ketaqwaan dan keikhlasan. Daging dan darah hewan qurban tidak akan sampai kepada Allah akan tetapi ketaqwaannya. Peristiwa Siti Hajar yang ditinggal dengan ismail yang masih kecil di padang pasir tandus kering air oleh suaminya Ibrahim dalam perjalanan Mekah – Mina, menunjukkan ketaatan karena Iman. Ibrahim meninggalkan isteri dan anaknya tanpa menoleh sedikitpun di dua bukit gersang yang kini dikenal bukit Sofa dan Marwa yang jadi tempat bersejarah bagi jammah haji. Siti Hajar percaya bahwa kepergian suaminya atas perintah Allah maka Allah pasti akan menolong hambanya. Siti hajar berdoa bolak balik diantara bukit Sofa dan Marwa sambil melihat sang putra kesayangannya yang menangis karena kehausan dan keniscayaanpun terjadi, ketika sang bayi ismail menghentakkan tumitnya ke tanah dan keluarlah mata air Zam zam yang sampai sekarang diabadikan oleh para jamaah haji. Allah swt akan memberi jalan keluar pada setiap kesulitan.
Ketika memasuki puncak ibadah haji, calon jamaah berbondong menuju Arafah untuk melakukan wukuf dengan menggunakan pakaian ihram berarti mereka telah meninggalkan jabatan dunia mulai dari kekayaan, pangkat, derajat, suku, asal negara, warna kulit, semua menggunakan pakaian yang sama ,calon Jemaah haji telah menyatu dan hanya ketaqwaan yang dinilai dihadapan Allah swt sehingga semua yang melekat ditinggalkan, semua dalam kondisi egaliter, tidak ada perbedaan. Agar doa kita dikabulkan maka hati kita harus bersih ketika memasuki padang Arafah. Doa kita akan mendapat respon yang cepat dari Allah swt, oleh karena momentum ini yang sangat didambakan oleh calon Jemaah haji untuk bertaubat sekaligus berdoa untuk kebaikan . Kenyataan yang dapat dilihat di sana banyak para calon jamaah haji yang menangis tersedu sedu mengingat dosa yang yang telah dilakukan di masa lalu kemudian bertaubat.
Sementara itu kegiatan penyembelihan hewan qurban memiliki implikasi sosial, sebuah kepedulian terhadap mereka yang kurang beruntung untuk bisa berbagi kebahagian pada hari raya dan hari tasyrik. Disamping itu saat penyembelihan hewan qurban di masjid, bukti sebuah kebersamaan dan kerja sama yang baik dalam berbuat kebaikan. Di beberapa surah dalam Al Qur’an , berbuat kebaikan selalu menjadi muara sebuah ibadah dan kemudian Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan misal dalam QS Ali Imran ayat 134 kemudian Al Kahf ayat 110 .