Oleh: Elin Marlina, A.Md.
Gelombang pandemi Covid-19 yang belum surut hingga saat ini banyak menimbulkan persoalan serius. Hampir seluruh sektor terkena imbasnya, tak terkecuali permasalahan gizi anak yang semakin mengkhawatirkan. PBB memperkirakan stunting menjadi ancaman bagi hampir 7 juta anak dan 180.000 di antaranya meninggal dipicu oleh Covid-19.
Stunting sendiri merupakan gangguan pertumbuhan kronis pada anak balita (bawah lima tahun) akibat kekurangan asupan nutrisi atau malnutrisi dalam waktu cukup lama. Istilah stunting di Indonesia sebetulnya bukan hal yang baru dan asing karena sudah muncul jauh sebelum terjadi pandemi. Menurut Kepala DP2KBP3A, Muhammad Hairun, stunting ini memang merupakan isu nasional. Bahkan, dari data yang beliau tahu 24 persen anak Indonesia itu kena stunting. Beberapa faktor yang menjadi sebab tingginya angka stunting diantaranya adalah aspek gizi, masalah pola hidup, dan juga pola pengasuhan orangtua. (dara.co.id)
Pada HARGANAS ke-28 tahun 2021, pencegahan stunting menjadi tema utama dalam momen yang diadakan setiap 29 Juni tersebut. Tema ini terkait dengan tugas baru yang diberikan oleh Presiden Indonesia kepada BKKBN sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kasus stunting di negeri ini sungguh sulit untuk dientaskan.
Baca Juga:Alat Musik Tradisional Indonesia Beserta GambarnyaEu Marriage Traditions
Berbagai program yang digulirkan pemerintah dari tahun ke tahun tak kunjung menunjukkan hasil yang berarti. Potret anak-anak Indonesia yang merupakan generasi di masa depan kian suram. Sudah jatuh tertimpa tangga, sebelum ada wabah saja masalah stunting belum terselesaikan apalagi saat ini. Kemiskinan paling dominan menambah angka stunting kian mengkhawatirkan. Pertahanan tubuh yang dimiliki anak menjadi lemah, maka wajar  Anak-anak menjadi salah satu golongan yang beresiko terpapar Covid-19.
Menurut temuan Kemenko PMK, paling tidak 12,3 persen pasien Covid-19 adalah anak-anak. 2,8 persen anak berusia 0-5 tahun, dan 9,5 persen lainnya adalah usia 6-18 tahun. Bahkan Jawa Barat menjadi daerah dengan kasus kematian anak akibat Covid-19 tertinggi yakni sebanyak 61 orang. Angka ini jauh diatas provinsi lain, yang jumlah kasus kematiannya dibawah 50.