Oleh
1.Ir.H.Taryono,M.Si (Dosen Fakultas Geografi UMS)
2.Drs.H.Priyono,M.Si (Dosen Fakultas Geografi UMS )
Tujuh belas agustus adalah momentum yang bersejarah bagi bangsa Indonesia setelah berabad di bawah kaki penjajah yang bergantian, yang banyak dukanya dibanding sukanya. Kita akan memperingati kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 76 tahun , yang akan tiba beberapa hari lagi, Selasa 17 agustus 2021. Kebetulan periatiwa peringatan prima ini berdekatan dengan ibadah haji yang baru aja selesai. Dua peristiwa, yang satu sarat nilai kebangsaan dan satunya kental dengan nilai kepatuhan, keikhlasan atau nilai religi. Peristiwa kemerdekaan RI ini dulu dirayakan pertama pada hari jumat pada bulan suci ramadhan waktu itu, kira kra 5 Ramadhan 1364 H. Jadi pada bulan suci ramadhan banyak peristiwa kemenangan yang diraih tidak hanya umat islam tapi juga bangsa Indonesia.
Dua peristiwa besar yang saya sebutkan di atas ternyata ada kaitannya ,kenapa ? seorang ustaz memberikan tausyiah kepada calon haji saat menggelar acara pamitan , bahwa orang yang akan berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji harus berbekal empat hal yaitu : niyat yang kokoh, sabar, ikhlas dan selalu bersyukur. Demikian juga ketika kita memperingati hari kemerdekaan RI maka syukur yang harus juga ditanamkan. Syukur menjadi bekal utama untuk meraih kesuksesan sebuah ibadah, sebagai ekpresi terima kasih kepada Allah swt ketika sejuta nikmat kita terima. Memaksimalkan makna pemberiaan Allah yang berupa seluruh anggota badan kita, seluruh panca indera kita untuk dimanfaatkan dalam tujuan kebaikan. Luar biasa manfaat setiap anggota tubuh kita dan itu harus disyukuri dengan kesadaran yang tinggi. Allah pun memberikan apresiasi kepada umatnya yang selalu mengucapkan syukur terhadap setiap nikmat yang diterima. Itu diabadikan dalam Surah Ibrahim ayat 7 : “ Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatku) maka pasti azab-Ku sangat berat “.
Dalam ayat tersebut lawan kata syukur adalah kufur atas nikmat Allah dan tentu Allah akan memberi azab yang sangat berat. Dalam Surah Ar Rahman , Allah swt memberikan teguran dalam bentuk pertanyaan yang menggelitik kepada mereka yang kufur, dan kalimat pertanyaan tersbut diulang sampai 31 kali. Maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan ? Dari 78 ayat dalam surat tersebut, 31 kali dengan kalimat yang sama atau hampir 40 persen.