Ghibah atau membicarkan orang lain termasuk dosa maka hukumnya haram dalam perspektif agama. Hal ini berdasarkan pada dialog antara Nabi dengan sahabat berikut : Ketika Nabi ditanya tentang menggunjing, kemudian Nabi bersabda : Engkau membicarakan tentang saudaramu sesuatu yang mereka tidak suka. Lalu sahabat melanjutkan pertanyaan berikutnya, gimana Rosul, jika sesuatu yang dibicarakan itu benar adanya ? Beliau menjawab : Jika itu benar adanya maka engkau telah menggunjingnya tapi bila sebaliknya berarti engkau telah memfitnahnya (HR Muslim).
Kesimpulannya, bahwa perkataan itu berbau menggunjing atau hibah, tidak berkaitan tentang isinya itu benar atau tidak ,akan tetapi tergantung orang yang menjadi obyek pembicaraan itu suka atau tidak mendengarnya. Jadi meskipun berita itu benar tapi orangnya tidak suka maka tetap dikatakan hibah tapi jika materi yang diperbincangkan itu tidak benar maka namanya fitnah. Inilah prinsip hibah ala Rosulullah saw, yang selama ini yang kita pahami mungkin agak berbeda.
Begitu jeleknya ghibah maka Allah swt memberi perumpamaan yang sangat menjijikkan. Allah mengumpamakan mereka yang suka ghibah seperti memakan bangkai saudaranya sendiri seperti yang difirmankan dalam QS Al Hujarat ayat 12 . Dan begitu buruk dan luas akibat ghibah maka Allah memberikan punishment yang sangat berat, seperti yang digambarkan dalam QS ( 74: 41-47 ). Ayat tersebut berisi dialog antara penghuni surga dan neraka dan intinya bahwa mereka yang menghuni neraka saqar atau neraka yang di dalamnya terdapat bencana yang besar, adalah meraka yang memiliki sifat sbb :
Baca Juga:Bahagia Itu MemberiKetika Pajak Masih menjadi Solusi, Ketentraman Sulit Dinanti
1.Orang yang tidak melaksanakan sholat,
2.Orang yang tidak memberi makan orang miskin,
3.Orang yang suka ghibah dan 4.Orang yang tidak percaya hari kiamat.
Setiap orang, termasuk diri kita sendiri juga tidak lepas dari dosa yang satu ini, tapi setelah memahami makna ghibah dengan segala konsekuensinya maka tentu kita akan berubah mensikapinya, paling tidak bisa mengurangi. Hati hati dengan ghibah di media sosial maupun elektronik. Sebagi seorang muslim yang baik, hendaknya kita harus mengingatkan dan jika perlu meninggalkan arena pembicaraan agar tidak ikut terpengaruh. Jangan terlalu gambang bicara atau memposting ghibah di medsos yang dapat menimbulkan kebencian kepada orang lain dan hubungan personal dalam grup medsos menjadi buruk. Tidak jarang grup wa di medsos biasa bubar gara gara ghibah.