Oleh sebab itu umat islam menyambut tahun baru tersebut dengan berbagai cara, ada yang dengan mendekatkan diri kepada Allah swt dengan zikir, doa,pengajian dan kegiatan ritual sejenis. Tapia ada juga yang menyambutnya dengan beramai ramai ke pantai melakukan kesenangan, ada yang dengan bermain kartu sampai semalam suntuk dan sebagainya. Secara kultural, masyarakat Jawa , mengekspresikan malam tahun baru hijriyah dengan bertapa atau menyepi ke tempat tempat yang sepi, termasuk membersihkan keris pusaka yang jadi koleksi kulturalnya . Hal ini agak berbeda dengan ekpresi masyarakat ketika menyambut tahun baru masehi. Mereka meramaikannya dengan meniup terompet, menyalakan kembang api dan kumpul kumpul di tempat yang strategis . Jadi beda tahun baru juga bisa beda ekspresinya tergantung histori dan pendalaman pemahamannya.
Berkaitan dengan menyambut tahun baru hijriyah, Allah swt menekankan pentingnya pemanfaatan waktu dalam kehidupan, seperti yang diabadikan dalam Firman Allah swt dalam Surah Al-‘Asr, surah ke 103 : “ Demi masa, sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.” Ayat tersebut mengingatkan pada kita agar kita jangan sampai menjadi orang yang merugi, dan kesempatan ini adalah kesempatan emas, di tahun baru hijriyah untuk melakukan muhasabah atau berhisab, apakah kita sudah beriman dengan baik dan beramal shaleh ?
Maka kita perlu berhisab sebelum dihisab oleh Allah swt sebagaimana Sayyidina Umar bin Kattab berkata : hisablah diri kalian sebelum dihisab oleh Allah swt. Mari menyambut tahun baru hijriyah 1443 H ini kita melakukan evaluasi terhadap ibadah kita, perilaku kita dan ibadah sosial kita untuk hijrah ke masa depan yang lebih baik. Banyak saudara kita yang sudah tidak lagi punya kesempatan untuk memperbaiki diri karena sudah meninggal duluan. Sebagaiman Rosul mengajarkan kepada kita bahwa : Orang yang beruntung adalah orang yang menghisab dirinya serta beramal untuk kehidupan setelah kematian (HR Turmudzi ).
Baca Juga:Latin Dating PersuitsMeski Pedas, Manfaat Cabai Merah Baik Untuk Jantung
Disamping itu, ada ajaran Rosulullah saw saat menyambut tahun baru hijriyah adalah dengan melaksanakan puasa sunat, bisa senin kamis, bisa puasa tgl 9 dan 10 muharram atau puasa Nabi Daud sebagai rasa syukur kita atas nikmat Allah yang masih diberikan kepada kita semua sehingga kita masih diberi nafas panjang untuk melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya, dalam upaya untuk mendapatkan bekal yang cukup dan bermutu untuk kehidupan akherat. Sebaik baiknya bekal adalah taqwa, kata Al Qur’an.(*)