2). Tidak selalu mengikuti tren / gaya hidup yang mungkin dianggap modern, keren, gaul, dan lai- lain persepsi yang belum tentu cocok buat kita. Misalnya banyak orang yang memiliki kartu kredit sebagai gaya hidup yang modern, praktis, simpel, instan. Tidak dipungkiri, kartu kredit memudahkan sistem pembayaran, pembelian, yang ditalangi dulu oleh bank yang menerbitkan kartu tersebut, bahkan banyak berbagai keuntungan yang ditawarkan, mulai dari iming- iming gratis iuran bulanan, berbagai bonus belanja, sampai besaran bunga yang kompetitif. Hal tersebut membuat banyak orang tergiur memilikinya. Bagi seseorang yang memiliki dana yang cukup banyak, hal ini tidaklah menjadi masalah. Namun jika pemiliknya seseorang dengan keterbatasan dana, kartu kredit tersebut bisa menyulitkan pemiliknya dengan tagihan- tagihan yang harus dibayarkan, bahkan bisa mengalami stres. Oleh karena itu memiliki kartu kredit tidaklah salah asalkan digunakan secara benar dan bijak, tidak menuruti keinginan semata, namun skala prioritas harus dikedepankan. Jika hal seperti itu yang kita lakukan, pasti kita bisa berhemat, sehingga sisa anggaran dapat ditabung sebagai cadangan jika sewaktu- waktu ada kebutuhan mendadak/ emergency.
3). Menghemat belanja barang tertentu yang bisa dihemat. Misalnya HP kita error, kita coba perbaiki dulu, diserviskan, tidak langsung memutuskan beli atau kredit HP yang baru. Demikian juga untuk barang- barng kebutuhan kita yang lain, seperti kulkas, tv, kursi tamu, sampai kebutuhan barang di dapur, seperti kompor, mungkin masih bisa dipergunakan lagi setelah diservis. Cara tersebut bisa menjadi alternatif penghematan belanja keluarga.
4). Memaksimalkan potensi sekitar rumah yang mungkin kita miliki. Misalnya ada lahan disekitar rumah yang masih kosong, bisa dimanfaatkan dengan tanaman buah, sayur, kolam ikan, dan lain- lain, sehingga kita bisa berhemat dengan swasembada barang yang kita butuhkan, berarti itu perilaku penghematan belanja.
Baca Juga:Hari Anak Diperingati, Hak Generasi DikebiriJangan Konsumsi Sembarangan, 3 Buah Ini Ternyata Berbahaya Jika Salah Makan
5). Investasi yang bisa dijadikan passive income, misalnya kita yang memiliki tempat tinggal di pinggir jalan yang strategi, sebelah depan bisa dibangun toko untuk usaha atau disewakan, buat home stay, rumahnya yang dekat kampus, bisa buat kos- kosan dan lain- lain.