PPKM seakan menjadi jalan lain menuju kematian. Rakyat yang sudah mengalami kesulitan hidup karena untuk mencari nafkah dihalangi sementara untuk kebutuhan sehari-hari tak ada yang mencukupi, termasuk pemerintah tak peduli. Banyak rumah sakit yang colaps sampai ada kasus kehabisan oksigen namun penimbunan dibiarkan.
Berbeda dengan masa kepemimpinan khalifah yang secara total menerapkan syariah Islam, khalifah takut dengan tanggung jawab yang menjadi amanahnya untuk mengurusi umatnya. Sehingga akhirnya sangat memperhatikan segala kebutuhan rakyatnya, mulai dari sandang, pangan dan papan serta kebutuhan untuk ibadahnya pun akan diperhatikan.
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw.
“Ya Allah, siapa saja yang mengurusi urusan umatku, lalu dia menyusahkan mereka maka susahkanlah dia. Siapa saja yang mengurusi urusan umatku lalu dia menyayangi mereka maka sayangilah dia.” ( HR Muslim)
Baca Juga:Tarif PCR Sudah Ditentukan Pemerintah, Tak Perlu Bingung LagiPPKM Jawa-Bali Level 2-4 Kembali Diperpanjang Sampai 23 Agustus Mendatang
Sudah saatnya dalam keadaan pandemi ini para pemimpin dan penguasa melakukan muhasabah diri dan lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan menerapkan syariah Islam secara total agar keberkahan dari Allah bisa turun kepada negeri ini dan kesejahteraan hidup seluruh masyarakat dapat tercipta.
Sebagaimana Allah Swt berfirman :
“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS al-A’raf : 96)
Seperti yang dilakukan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, di tahun 18 Hijriyah telah terjadi pandemi penyakit Tha’un di negeri Syam yang masa itu lebih mematikan, karena siapa yang terjangkit penyakit di pagi hari, malamnya meninggal. Umar mengambil kebijakan untuk melakukan karantina yang terkenal zaman sekarang lockdown sesuai dengan sabda Rasulullah saw. :
“Apabila kalian mendengar wabah melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Adapun apabila wabah itu melanda suatu negeri yang kalian ada didalamnya, maka jangan kalian keluar dari negeri itu.” (HR Bukhari dan Muslim)
Selain itu Khalifah Umar pun menghimbau rakyatnya untuk bermuhasabah, bertaubat dan meninggalkan semua maksiat kepada Allah Swt. Jadi, peran pemimpin sejati sebagaimana ditunjukkan Khalifah Umar bin Khattab ra. adalah bersegera mencari solusi atasi wabah, memenuhi kebutuhan masyarakat secara maksimal hingga kondisi kembali normal, lalu memobilisasi umat untuk taqarrub kepada Allah Swt. bahwa wabah adalah qadha sekaligus ujian keimanan dari-Nya. Kepemimpinan ini akan kembali tegak di muka bumi jika seluruh umat Islam istiqamah berjuang untuk tegaknya institusi penerap syariat kafah.